KISAH POLISI MUTILASI ANAK KANDUNG

Yang Tak Kuat Sedih Jangan Baca Lima Fakta Ini

Nasional | Selasa, 01 Maret 2016 - 00:02 WIB

Yang Tak Kuat Sedih Jangan Baca Lima Fakta Ini
Windri, ibu korban saat didampingi rekan-rekan Bhayangkari. (PONTIANAK POST/JPG)

Ketiga, karena sudah terbakar api cemburu dan mencurigai sang istri memiliki pria idaman lain, Petrus pun beraksi. Kata Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto, Petrus sempat menyuruh orang lain untuk membuntuti Windri kemanapun ia pergi. "Puncaknya Windri minta diceraikan," lanjutnya.

Keempat, seminggu sebelum tragedi mutilasi dua anak kandungnya itu, Petrus meminta seseorang untuk membelikan sebuah parang dengan alasan untuk menebas rumput di halaman belakang.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Nah, kata Kapolda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistyanto, pada saat memotongi rumput di belakang rumah, Petrus melihat awan hitam yang menyelimuti dirinya.

“Kata dia, di dalam awan hitam itu ada puluhan makhluk bertubuh kekar," kata Arief.

Kelima, tersangka pernah menyampaikan niat akan membunuh sang istri kepada kedua anaknya, Fab dan Amo. Ucapan tersangka kemudian disampaikan anak-anaknya kepada Windri. "Ma, kata papa, mama mau dibunuh papa. Benarkah ma?" kata Arief menirukan ucapan Windri.

Hal itu diungkapkan dua kali oleh sang anak. Yang pertama disampaikan sang anak yang nomor dua (Amo) dan tiga hari sebelumnya disampaikan kembali oleh Fab.

"Windri tidak menggubris omongan kedua anaknya itu. Karena dianggap itu omongan anak kecil," bebernya.‎(mas/arf) 

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook