HARI PERS NASIONAL

Biasa Mengkritik, Giliran Jokowi yang Kritik Media, Ini Katanya

Nasional | Rabu, 10 Februari 2016 - 00:25 WIB

Biasa Mengkritik, Giliran Jokowi yang Kritik Media, Ini Katanya
Presiden Joko Widodo dan istri saat berbincang-bincang dengan tokoh pers nasional Dahlan Iskan, Selasa (9/2/2016). (IVAN/LOMBOK POST)

Dari sisi konten media, secara khusus Jokowi menyoroti dua jenis media, yakni televisi dan online. Televisi didorong agar mampu membangkitkan nasionalisme. Salah satunya, dengan menayangkan lagu-kebangsaan dan lagu-lagu nasional. Jokowi memberi catatan jangan hanya di malam hari penayangannya. "Kalau sudah jam 12 (malam) atau jam 1 baru muncul lagu itu biasanya, saya mintanya di prime time," ucap Presiden 54 tahun itu.

Untuk media online, cukup banyak kritik yang diberikan. Khususnya, ambisi media online untuk menjadi yang tercepat dalam memberitakan. Kepatuhan terhadap kode etik jurnalistik seringkali diabaikan karena ingin cepat.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

"Sehingga beritanya menjadi tidak akurat, tidak berimbang, campur aduk antara fakta dan opini. Kadang-kadang menghakimi seseorang,’’ imbuh mantan Wali Kota Solo itu.

Dulu, pers banyak ditekan oleh pemerintah. saat ini, kondisinya berbalik. Pemerintah yang ditekan oleh pers. Lalu siapa yang akan menekan pers, menurut Jokowi adalah industri pers sendiri sebagai dampak dari persaingan. ’’Saya harap pers tetap dipercaya sebagai pilar keempat demokrasi kita,’’ tambahnya.(dac/byu/wan)

Laporan: JPG

Editor: Fopin A Sinaga









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook