JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengungkapkan bahwa pihaknya akan memberikan perhatian khusus pada beberapa wilayah di luar negeri yang rawan kecurangan menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Ada beberapa wilayah luar negeri yang jadi perhatian khusus Bawaslu. Pertama daerah yang potensial pemilih besar, yakni Kuala Lumpur,” kata Bagja di Jakarta, Kamis (31/8).
Ia menyebut wilayah pertama adalah Kuala Lumpur, Malaysia dengan jumlah pemilih terbanyak. Adapun wilayah ini pernah terindikasi kecurangan.
Sebab, Bawaslu pernah meminta pemberhentian Deputy Chief in Mission (DCM) yang pada saat itu menjadi panitia pengawas luar negeri karena ada indikasi melanggar aturan. Orang tersebut akhirnya diberhentikan.
Tidak hanya Kuala Lumpur, Bagja juga menyebut beberapa wilayah negara lainnya seperti Jeddah, Hong Kong karena antrean pemilih yang panjang. Bagja juga mengatakan pelaksanaan Pemilu di Kota Sydney, Australia juga tercatat pernah bermasalah.
“Kemudian beberapa wilayah, yang paling agak bermasalah memang Kuala Lumpur pada saat itu. Jadi kami minta kepada KPU, terhadap panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang hadir di sana untuk bisa mengawasi dengan baik,” katanya.
“Kemudian wilayah Sydney karena ada WNA yang berkebangsaan Indonesia. Dia ikut antrean di wilayah TPS membuat gaduh. Jadi, itulah yang membuat Sydney gaduh, kami harapkan permasalahan seperti itu bisa diredusir dan tidak menjadi persoalan ke depan,” tambah dia.(yus)