JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Banjir masih mendominasi lebih dari 49 kejadian di Indonesia selama awal 2016. Bencana ini diperkirakan masih jadi ancaman besar pada Februari. Sebab, puncak musim hujan diprediksi terjadi hingga akhir bulan kedua ini.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga Ahad lalu (24/1) banjir tercatat telah merendam 20 provinsi di Indonesia. Mulai dari Aceh hingga Nusa Tenggara Barat (NTB).
Meskipun dominan, bencana tersebut tak menimbulkan korban jiwa dengan angka tinggi. Namun tercatat lebih dari 713.584 jiwa terdampak, baik menderita dan mengungsi, akibat banjir.
Dilihat dari sisi kerugian, bencana ini telah mengakibatkan lebih dari 139 unit rumah rusak. Sebanyak 50 rusak berat, 65 rusak sedang dan 24 rusak ringan. Kemudian, 8.602 unit rumah, 2 unit fasilitas pendidikan dan 2 unit fasilitas peribadatan juga dilaporkan terendam.
"Banjir telah terjadi di 35 kabupaten/kota di Indonesia. Dampak yang ditimbulkan, tiga orang meninggal dunia dan ratusan ribu jiwa lainnya mengungsi," tutur Sutopo.
Dia menambahkan, selain banjir, bencana yang juga mendominasi adalah puting beliung. Bencana ini telah menyebabkan 46 unit rumah rusak berat dan 105 unit lainnya rusak sedang. Terkait dua bencana ini, masyarakat diminta untuk terus waspada. Apalagi, menurutnya, pada Februari ini, curah hujan akan lebih besar dan durasi lebih panjang dibandingkan Januari.
Pengaruhnya bukan hanya dalam peningkatan intensitas saja, namun juga penyebarannya yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia. Sehingga, potensi banjir, puting beliung dan longsor lebih meningkat. "Karena pengaruh el nino makin lemah," jelasnya.