BISNIS WOMEN, MARYENIK YANDA

Ibu Perlu Managemen Waktu

Liputan Khusus | Minggu, 20 Desember 2015 - 12:12 WIB

 Ibu Perlu Managemen Waktu
Maryenik Yanda

RIAUPOS.CO - SEBAGAI seorang ibu, Hj Maryenik Yanda SH sebenarnya sudah cukup sibuk dengan semua urusan rumah tangga. Sebab, dia selalu menyempatkan diri untuk menyiapkan makanan untuk suami dan ketiga anaknya. Namun, Nanik, begitu dia biasa disapa, masih mencari banyak kesibukan di tengah masyarakat dengan menjalankan bisnis, sekaligus mengurus organisasi.

Di dunia bisnis, Maryenik memulai dengan membuka Pondok Baung, rumah makan yang menyediakan makanan khas Melayu Kampar. Satu bisnis ternyata masih dirasa belum menyita waktu, sejak dua tahun terakhir dia membuka Resto Dapur Dipo 1, dilanjutkan Dapur Dipo 2 sejak setahun terakhir. Jika di Pondok Baung, Maryenik menyerahkan pengelolaan manajemen pada orang lain, Dapur Dipo dikelola sendiri oleh dua putra yang telah beranjak dewasa.

Baca Juga :Didoakan Berpenampilan Lebih Baik saat Umrah

“Bisnis merupakan wujud pengabdian saya untuk membantu orang lain, khususnya di bidang lapangan pekerjaan. Walau tidak begitu banyak, sedikitnya 80 orang bisa bekerja di ketiga tempat usaha tersebut,” ujar Maryenik yang tetap mengawasi usahanya dengan memeriksa semua laporan sebelum tidur, dan mengecek persiapan setiap pagi.

Kesibukan mengawasi tempat usaha ternyata tidak mengurangi minatnya dalam berorganisasi, bahkan terjun ke politik. Saat ini, Nanik menjadi Ketua Ikatan Wanita Pengusaha (Iwapi) Kota Pekanbaru dan Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pekanbaru. September lalu, Nanik terpilih menjadi Ketua DPD Pengajian Al Hidayah Provinsi Riau. Terakhir, awal Desember lalum dia terpilih menjadi Ketua Badan Koordinasi Organisasi Wanita (BKOW) Riau.

Mengembang tugas menjadi ketua, menyebabkan Nanik harus selalu ada dalam setiap kegiatan organisasinya. Al hasil, hampir setiap hari pula dia harus menghadiri rapat ini, dan pertemuan itu. Belum lagi, jika ada kegiatan nyata di lapangan, atau kunjungan di daerah dalam menjalankan program yang telang dicanangkan.

“Menjadi ketua, berarti ada tanggung jawab yang harus dijalankan. Saya tidak bisa hanya menelpon atau diwakilkan oleh orang lain, harus terjun langsung. Beban moral untuk mencapai hasil terbaik menjadi dorongan untuk selalu hadir dan berbuat,” tutur putri tokoh masyarakat Riau DR Maimanah Umar ini.

Lalu, bagaimana Nanik mengatur waktunya antara rumah, organisasi, dan tempat usaha. Ia mengaku semua bisa dijalankan dengan keikhlasan dan kecintaan pada keluarga, dan pengabdian kepada masyarakat. Karenanya, Nanik masih sering memasak sendiri untuk keluarganya, walau mereka punya tiga rumah makan. Bahkan, dia membawa sendiri makanan hasil olahannya ke rumah makan, untuk bekal anak dan suaminya yang selalu mendampingi setelah pulang dari tempat kerja.

Kendati demikian, Nanik mengaku sangat terbantu oleh anak-anak yang yang lansung menjadi manajer di dua resto milik mereka, serta para karyawan yang telah mengerti dan mampu menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya. “Saya tinggal mengawasi dan memantau, sekaligus mengecek apakah segala persiapan telah lengkap. Anak-anak yang lebih memikirkan inovasi yang harus dilakukan untuk pengembangan usaha, karena mereka terjun langsung melihat dan berkreasi,” tutur Maryenik.(eko)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook