PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Agar tetap disukai penonton, komika biasanya memiliki trik-trik khusus ketika tampil. Hal itu tidak terlepas dari latihan, pendalaman materi serta diskusi bersama komika lainnya. Hal itu diakui Ketua Stand Up Indo Pekanbaru Ismu Akhyar.
Kata dia, dalam komunitas sendiri, dirinya bersama kliennya di Pekanbaru selalu rutin membahas materi apa yang bagus untuk ditampilkan. Berawal dari sebuah tongkrongan, bercerita lucu hingga kemudian dimasukkan ke dalam materi lawakan.
"Pertama itu biar ga mati, tentunya seorang komika harus berinovasi dengan jokes-jokes-nya. Di stand up comedy sendiri kan ada beberapa teknik ya. Seperti rule of three, story telling dan beberapa teknik lainnya," turur Akhyar.
Inovasi yang dimaksud adalah mencocokan materi komedi dengan apa yang sedang diperbincangkan banyak orang, termasuk juga dengan menginovasikan cara penyampaian lawakan. Sehingga penonton tidak merasa bosan dan tidak dapat menerka-nerka, kapan puncak dari kelucuan dari materi yang akan ditampilkan.
Hal itu perlu banyak latihan. Wadah itu juga tersedia di dalam komunitas yang saat ini tengah dipimpinnya. "Biar ga mati dimakan zaman sebenarnya cara stand up, kemudian berinovasi memperbarui jokes-nya. Atau dari segi teknis penyampaian jokes-nya. Ada beberapa teknik dalam stand up kayak rule of three, story telling dan lainnya. Story telling kan dipakai sudah sejak lama. Biar tidak kebawa dimakan zaman, kami memperbarui cara menyampaikan jokes. Menyampaikan cerita lucu tapi ga ketebak. Itu inovasi yang dari dulu sampai sekarang masih bertahan," paparnya.
Selain itu, bertemu dan berkumpul dengan sesama komika tidak kalah penting dalam memperkaya materi lawakan. Karena dengan bertemu, bercerita dan saling bertukar pikiran, akan ada banyak ide yang muncul untuk pertunjukan. Sehingga penampilan dari sang komika tidak melulu hanya menceritakan cerita yang sama. Ada perkembangan materi dan bahan dalam sebuah pertunjukan.(nda)