PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Perkembangan panggung hiburan, khususnya komedi di Tanah Air terus berubah-ubah seiring dengan perkembangan zaman. Dulu, penonton cenderung lebih menyukai panggung lawakan yang dimainkan oleh grup, dengan menyajikan sebuah cerita yang dimodifikasi.
Saat ini, tren sudah berganti, seiring munculnya pertunjukan stand up comedy yang belakangan marak menghiasi acara di kafe-kafe, lapangan terbuka, panggung teater, layanan tontonan streaming hingga layar kaca televisi.
Tren itu pun tidak hanya marak di wilayah ibu kota. Tapi, di Pekanbaru sendiri ada sebuah komunitas stand up comedy bernama Stand Up Indo Pekanbaru. Berdiri sejak tahun 2011, komunitas yang kini berbasis di sebuah kafe di Jalan Duyung, Kota Pekanbaru ini telah melahirkan banyak komika (sebutan untuk aktor stand up comedy).
Mereka adalah Bonar Manalu, Acok, Arif, Ragil, Zulrahman dan beberapa komika lainnya yang dinilai selalu berhasil mengocok perut penonton ketika tampil.
Ketua Stand Up Indo Pekanbaru Ismu Akhyar dalam sebuah wawancara dengan Riau Pos menceritakan, stand up comedy sendiri merupakan sebuah lawakan yang disampaikan oleh seorang komika. Bisa berupa cerita lucu, pengalaman pribadi serta beberapa peristiwa yang disajikan dalam materi komedi.
"Jadi seperti lawakan dari atas panggung yang menceritakan berbagai cerita lucu. Misal diri sendiri, orang di sekitar hingga isu-isu yang sedang banyak dibicarakan saat ini," ujarnya.
Saat ini, lanjut dia, bila dihitung jumlah komika yang pernah eksis di Pekanbaru sejak tahun 2011 sudah mencapai 50 orang lebih. Beberapa di antaranya masih rutin menjalani pertunjukan. Baik open mic (pertunjukan kecil di kafe) dan pertunjukan cukup besar, seperti dalam sebuah acara.
Namun diakui dia, karena pandemi sejak hampir dua tahun ini, kegiatan pertunjukan jadi semakin terbatas. "Dulu kan PSBB diperpanjang. Sampai kami membatalkan berapa pertunjukan yang telah terjadwal. Tapi di November 2020, kami sempat rayakan ultah dengan membuat sebuah pertunjukan yang kami beri nama Stand Up Night (SUN). Ini merupakan acara tahunan yang dipersiapkan cukup besar," ungkap Akhyar.
Beberapa bulan terakhir, mengingat kasus Covid-19 mulai turun signifikan, dirinya bersama komunitas kembali aktif menyelenggarakan pertemuan terbatas dan open mic di kafe. Tujuannya untuk melatih talenta para komika ketika mengisi pertunjukan di atas panggung. Namun yang paling terasa adalah dampak dari berkurangnya regenerasi komika akibat tidak adanya kegiatan stand up comedy.
Diakui Akhyar, pihaknya sudah mencoba beberapa inovasi agar tetap mengadakan pertunjukan. Seperti peralihan platform yang tadinya diselenggarakan secara live, kemudian diadakan secara dalam jaringan. Maupun memanfaatkan platform tayangan streaming seperti YouTube.
Namun masih belum bisa mencapai tujuan yang diinginkan dalam sebuah pertunjukan. Apalagi, sumber daya manusia (SDM) untuk mengeksekusi langsung juga terbatas.
"Sempat kami coba namun hanya tidak tereksekusi untuk komunitasnya. Karena eksekutornya juga minim. Karena balik lagi kayak yang di komunitas sekarang ada beberapa anggota lama yang aktif sudah punya kerjaan dan kesibukan masing-masing. Biasanya berharap anak anak kampus yang masih mahasiswa dan segala macamnya bisa lebih fokus," tuturnya.
Sebelum pandemi, beberapa pertunjukan sukses diselenggarakan oleh Stand Up Indo Pekanbaru. Terbaru, pihaknya tengah merancang sebuah show dengan Komika Bonar Manalu yang kini tengah naik daun di kalangan pecinta stand up comedy dan komunitas. Pertunjukan bertajuk "Yang Sebonarnya Volume 2".
Gelaran tersebut awalnya bakal diadakan awal Juli 2020 lalu. Namun harus tertunda akibat adanya aturan pemerintah mengenai pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Kini, ketika pemerintah telah menurunkan status Kota Pekanbaru menjadi PPKM level tiga, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk kejar tayang. Beberapa agenda serta iven yang telah direncanakan, kembali akan digodok lagi."Coba kejar tayang setelah level PPKM turun. Mudah-mudahan tidak ada persoalan yang menghambat," harapnya.
Sedangkan untuk penonton, dari hari ke hari, diakui Akhyar jumlah penyuka stand up comedy terus bertambah. Apalagi dari kalangan milenial. Hal itu terbukti dari banyaknya komika stand up yang wara-wiri di layar kaca televisi nasional. Seperti Rigen, Panji, Mongol Stres, Raditya Dika dan beberapa komika lainnya yang berhasil menghibur penonton televisi. Bahkan tidak sedikit komika yang berpenghasilan melebihi artis biasa saat ini.
Akhyar optimis, komika asal Kota Pekanbaru akan bisa menasional seiring dengan perkembangan waktu dan semakin banyaknya penggemar stand up comedy di Tanah Air. Yang terpenting, pesan dia, mereka yang merasa memiliki talenta agar tidak pernah berhenti berjuang, berinovasi dan memperdalam materi-materi lawakan agar bisa diterima oleh masyarakat luas.(nda)