CERITA MAHASISWA MENYUSUN TESIS DI TENGAH PANDEMI

Pinjam Buku ke Kawan, Berselancar ke Dunia Maya

Liputan Khusus | Rabu, 15 September 2021 - 12:10 WIB

Pinjam Buku ke Kawan, Berselancar ke Dunia Maya
Gedung Pustaka Soeman Hs yang begitu megah sudah sepi pengunjung sejak pandemi Covid-19 melanda Bumi Lancang Kuning (MHD AMIN/RIAUPOS.CO)

Selain itu, tak bisa bertatap muka langsung dengan dosen pembimbing. Hanya bisa konsultasi melalui komunikasi handphone. Kalau bisa tatap muka langsung, tentu lebih enak dan banyak hal yang bisa dibicarakan dan ditanya.

 "Kalau melalui komunikasi handphone, pembicaraan sangat terbatas," ujarnya lagi.


Sedangkan sukanya, dirinya lebih banyak berada di rumah dan tidak susah-susah melakukan urusan dengan pihak pustaka. Yang jelas waktu tidak banyak terbuang, karena untuk datang ke perpustakaan perlu waktu, perjalanan dari rumah ke perpustakaan, dan lainnya.

"Iya kalau tak macet, kalau macet di jalan makin banyak waktu terbuang," ujarnya.

Apa harapannya ke depan? Dia mengatakan, perpustakaan tetap memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, karena perpustakaan ini gudangnya ilmu. Di perpustakaan terhimpun beragam ilmu yang bisa diserap oleh siapapun.  Karenanya, jangan berhenti memberikan pelayanan terbaik.

Sekarang ini mungkin karena adanya wabah Covid-19, banyak layanan, termasuk pustaka yang tutup. Namun walaupun pandemi, sebaiknya pelayanan tetap diberikan.  Tentunya dengan ketentuan yang sangat ketat.

"Tujuannya  sudah pasti untuk menjaga sesama pengunjung tidak terjangkit Covid-19," ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan mahasiswa Pascasarjana Fisipol Universitas Riau (Unri), Candra Kesuma.

"Alhamdulillah sudah selesai Bang. Awal-awal sempat bingung juga karena saat menyusun tesis, banyak perlu buku-buku sebagai pegangan. Namun semuanya dapat teratasi dengan baik," ujarnya.

Dia menyebut, selama pandemi Covid-19, dirinya tidak ada kendala untuk mengakses perpustakaan. Hanya saja, untuk masuk ke perpustakaan tidak seperti dulu lagi, sebelum wabah Covid-19 melanda Indonesia hingga sampai ke Riau. Kondisi ini pun bisa dimaklumi.

Dia pun bersyukur, tidak ada kendala untuk mengakses pustaka. Tapi tentu protokol kesehatan harus dipatuhi betul. Ini bisa dimaklumi  karena jika tidak sesama  menjaga prokes akan sangat berbahaya bagi siapa saja yang datang.

"Sebab kita tidak tahu siapa yang terpapar virus," ujarnya.

Dia menambahkan, selain mengakses perpustakaan, untuk mendapatkan bahan-bahan lain melengkapi tesisnya, dia juga membeli sejumlah buku dan meminjam buku kepada teman-temannya serta melakukan pencarian melalui internet, khususnya melalui Google.

Dia berharap, mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir, sehingga mahasiswa yang sedang menyusun skripsi, tesis dan lainnya semakin mudah mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Sebab,  di pustaka tidak perlu membayar untuk meminjamnya. Sebaliknya kalau berselancar ke dunia maya atau membeli buku, terpaksa mengeluarkan biaya ekstra.

"Dalam kondisi sekarang tentu memberatkan sekali," ujarnya.***









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook