‘’Segala perbaikan mutu yang kita lakukan, dengan harapan besar agar Unri bisa menjadi jantung hati masyarakat Riau. Semoga kami bisa senantiasa menjalankan amanah dan menjunjung tinggi tiga pilar perguruan tinggi, yakni pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,’’ katanya.
Dijelaskannya lebih lanjut, dalam undang-undang pendidikan tinggi yang baru saja disahkan akreditasi prodi merupakan indikator utama sebuah prodi untuk menamatkan atau diberi izin untuk mewisuda mahasiswanya. Kondisi akreditasi 71 Program Studi yang ada di Unri saat ini sebanyak 7persen terrakreditasi A, 73 persen terakreditasi B, dan 20persen terkreditasi C. ini menandakan, Unri bermutu dan berkualitas di dalam membentuk serta mendidik mahasiswanya melalui pembelajaran yang berkualitas.
Secara berangsur, Unri mulai memperbaiki kinerja Proses Belajar Mengajar (PBM) sehingga IPK mahasiswa rata-rata 3,0. IPK Lulusan rata-rata 3.1. Lama studi dapat ditekan dari 5 tahun menjadi 4.5 tahun, Masa tunggu untuk mendapatkan pekerjaan rata-rata 6 bulan. Hasil ini senantiasa diperbaiki seiring dengan target yang ditetapkan.
Dengan semakin meningkatnya dana penelitian yang disediakan Unri, baik yang berasal dari dana PNBP, dipa desentralisasi, kompetitif, fakultas, serta kerjasama, Unri telah menyediakan sekitar 19 miliar untuk penggunaan penelitian dengan judul sebanyak 839, serta tenaga peneliti sebanyak 2.259 orang.
‘’Unri, pada 2015 ini selain menyelenggarakan kegiatan KKN reguler yang rutin diselenggarakan perguruan tinggi, Alhamdulillah pada tahun ini, Unri dipercaya oleh Badan Kerjasama Perguruan Tinggi (BKS-PTN) Wilayah Barat sebagai tuan rumah pelaksanaan KKN Kebangsaan dan alhamdulillah semua berjalan lancar,’’ sambung Aras.