Wajib Patuhi Peraturan Lalu Lintas
Hal senada juga disampaikan oleh Nanang yang juga anggota komunitas sepeda Minion Pekanbaru. Menurutnya, bersepeda saat ini sudah menjadi tren bagi sebagian masyarakat untuk mengisi aktivitas di akhir pekan. Sepeda yang dahulunya dimanfaatkan masyarakat sebagai alat transportasi sehari-hari, kini telah menjadi alat untuk berolahraga dan menjalin silaturahmi antarkomunitas.
Namun dalam beraktivitas menggunakan sepeda diperlukan pengetahuan kita mengenai aturan bersepeda sehingga aktivitas bersepeda dapat dilakukan dengan aman tanpa terjadi hal-hal yang menyebabkan pesepeda dalam kondisi terancam keselamatannya. Berikut tips secara bersepeda aman di jalan raya. Pertama, pastikan sepeda dalam kondisi prima. Rem misalnya sangat perlu diganti secara berkala untuk memastikan Anda dapat bermanuver dengan baik saat berada di jalanan.
Kedua, gunakan perlengkapan yang sesuai saat bersepeda. Helm, jersey, gloves, pelindung lutut dan siku, alas kaki merupakan kebutuhan wajib yang dipergunakan dalam bersepeda.
Ketiga, patuhi rambu lalu lintas. Ini merupakan salah satu aspek yang sering dilanggar oleh para pesepeda karena merasa bahwa sepeda bukan salah satu kendaraan bermotor yang perlu mengikuti aturan lalu lintas.
“Ini hal keliru yang selalu kami wanti-wanti kepada anggota,” ujar Nanang.
Sebagai sesama pengguna jalan, para pesepeda juga perlu mengikuti aturan lalu lintas.
Keempat, gunakan isyarat saat akan berbelok, menyeberang dan berhenti. Selalu tetap melakukan komunikasi dengan pengguna jalan lainnya dengan memberi isyarat pada saat berbelok, menyeberang dan berhenti. Isyarat tersebut dapat menggunakan tangan atau pun suara yang dapat dimengerti oleh pengguna jalan lainnya.
Kelima, pastikan selalu terlihat oleh pengendara lainnya. Menggunakan warna yang cerah dan juga permukaan yang bersifat reflektif merupakan salah satu tips saat bersepeda. Karena warna yang cerah dan permukaan reflektif pada sepeda akan membantu Anda tetap terlihat dengan baik di jalan raya, terutama saat malam hari maupun cuaca berkabut. Gunakan juga lampu depan dan belakang untuk memastikan pengendara lain selalu melihat Anda.
Track Nonjalan Raya
Oyon mengatakan bahwa selain track jalan raya, bagi sebagian goweser, lebih nikmat dan lebih menantang mencoba track jalan tanah di perbukitan yang lebih berkontur. Tentunya kondisi tersebut adanya di daerah pinggiran kota atau pedesaan. Untuk Kota Pekanbaru sendiri, track-track jalan tanah tersebut berada di daerah Tenayan Raya, tepatnya di sekitaran belakang kantor wali kota baru sampai dengan daerah Maredan ataupun Melebung.
Daerah tersebut merupakan daerah berbukit penghasil batu-bata dan daerah perkebunan kelapa sawit dengan kontur yang bervariatif. Ada tanjakan dan turunan landai dan tentu juga tanjakan dan turunan tajam. Dan juga di sekitaran Danau Buatan, Rumbai dengan medan track berkontur relatif hampir sama.
“Untuk dapat menikmati kondisi tersebut, diperlukan sepeda khusus yang dikenal dengan MtB (mountain bike, red),” ujarnya.
Menurutnya bersepeda di alam terbuka di daerah perbukitan tentunya lebih memberikan rasa aman, nyaman dalam bersepeda. Udara yang segar dan bersih merupakan anugerah yang bisa didapat pesepeda di daerah ini, di samping jauh lebih mendatangkan rasa aman karena tidak banyak kendaraan, sepeda motor atau mobil yang melalui jalur tersebut sehingga pesepeda lebih leluasa.
Track tanah ini lebih menguras tenaga dibanding track jalan raya yang tidak berkontur. Maka sangat perlu diperhatikan kondisi tubuh. Jangan dipaksakan jika tubuh telah memberi sinyal lelah, saatnya berhenti dan istirahat. Berhenti dan tetap melakukan aktivitas ringan, adalah jalan terbaik. Hindari juga berbaring, bahkan duduk saat napas ngos-ngosan. Jangan langsung minum yang banyak juga.
Para pesepeda track ini juga sering membawa minuman yang sudah dicampur madu, atau bahkan kadang membawa gula merah sebagai nutrisi yang sangat membantu memulihkan stamina saat gowes. Bagi Lasak sendiri, di samping gowes biasa, aktivitas yang mereka lakukan adalah berbagi ke panti asuhan sebagai wujud syukur atas kebersamaan yang telah 5 tahun terbina di antara anggota. Mereka sering juga ngumpul, ngopi bareng, gowes di luar kota paling minimal sekali dalam setahun sebagai penambah keakraban dan menikmati lintasan track di tempat lain.
Juga tak ketinggalan ikut kegiatan yang diadakan komunitas lain di berbagai kota dan provinsi, memberikan santunan bagi rekan yang sakit, istrinya melahirkan, orang tua meninggal dan aktivitas sosial lainya.
“Kami juga berpartisipasi dalam pencegahan Covid-19 dengan mengadakan pembagian masker gratis di daerah Tenayan Raya. Sehingga secara tak langsung, kami tidak hanya komunitas atau klub sepeda, akan tetapi telah menjadi satu keluarga besar Lasak,” ujarnya.(fiz)