LIPUTAN KHUSUS

Banyak yang Harus Dibenahi

Liputan Khusus | Minggu, 07 Februari 2016 - 10:29 WIB

Banyak yang Harus Dibenahi
Wijatmoko Rah Trisno Ketua Apindo Riau

‘’Riau itu memang manis seperti gula, sektor perkebunannya sangat menggiurkan. Apindo berkerjasama dengan lembaga survei di Singapura dalam pemetaan investasi di nusantara setiap tahun berdasarkan posisi. Mereka punya data sendiri. Riau masih bagus tapi masih di bawah Kepri. Pekanbaru memang membaik investasinya dan ini harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan, bandingkan dengan negara-negara Asean. Apa yang didapat hari ini sampai lupa dan membuat Pekanbaru terlena atau tidak memperbaiki diri,’’ kata Wijatmoko.

Di satu sisi, lanjut Wijatmoko, investor memang berdatangan, di sisi lain pemerintah Pekanbaru mulai memasukkan kebijakan yang kontradiktif. Misalnya, di tengah investasi bagus, Pemko menaikkan harga PBB. Ini berpengaruh besar. ‘’Jangan memanfaatkan iklim investasi yang meningkat untuk meraup PAD sebanyk-banyaknya. Ini berbahaya. Pekanbaru sebagai kota tujuan investasi hanya akan sementara. Apalagi tidak dibarengi dengan perbaikan pelayanan umum seperti air bersih, listrik dan lainnya,’’ sambungnya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Hal senada juga diungkapkan Sekretaris Eksekutif Apindo, Roni Riansyah. Roni berharap Pemko juga memperhatikan usaha-usaha mikro kecil menengah. Menurunya, pasar besar besar seperti mal, plaza dan lainnya semakin besar, tapi pasar tradisional semakin terbiar. Padahal, PAD lebih banyak didapatkan dari pasar tradsional.

‘’Kalau pasar besar semakin merebak, harus ada solusi untuk pasar tradisional. Persoalan air bersih juga harus menjadi perhatian dan dimulai dari sekarang. Bagaimana orang mau berinvestasi, tapi tidak ada air bersih. Air bersih itu keperluan mendasar. Pemko juga harus konsisten terhadap masterplane. Harus jelas mana kawasan bisnis, pendidikan atau lainnya.Persoalan lingkungan seperti sumur resapan, juga jangan diabaikan. Harus pro kebudayaan yang justru bisa menjadi invastasi khusus. Di Pekanbaru ini cukup terlupakan. Jangan investasi masuk terus, tapi investasi mendasar yang kita punya justru hilang. Jangan hanya memikirkan investasi yang menguntungkan jangka pendek saja, tapi juga jangka panjang. Sebisa-bisanya berikan pelayanan murah dan mudah. Untuk jangka panjang, ya harus berbenah,’’ beber Roni.

Laporan : kunnimasrohanti@riaupos.co.id









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook