HULU KUANTAN (RIAUPOS.CO) - Banyaknya objek wisata yang ada di Kecamatan Hulu Kuantan, membuat lembaga Pusat Ilmu dan Jaringan Rakyat Melayu (Pijar Melayu) prihatin dengan kurangnya perhatian pemerintah kabupaten dalam mengelola objek wisata yang ada.
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Pijar Melayu Rocky Ramadani SP saat meninjau beberapa koordinat objek wisata yang ada di Kecamatan Hulu Kuantan, Ahad (29/7).
Saat peninjauan tersebut, Rocky menyebutkan bahwa ada sekitar 7 objek wisata yang bisa dimanfaatkan untuk menarik pengunjung. Namun karena kurangnya perhatian pemerintah daerah, membuat objek wisata tersebut tidak tersentuh.
“Kami bersama tim sadar wisata Desa Lubuk Ambacang sudah meninjau disepanjang aliran sungai Kuantan. Ternyata, selain air terjun tujuh tingkat Batangkoban, banyak lagi air terjun yang lain. Itu belum termasuk objek wisata tempat bersejarah lainnya,” ujar Rocky Ramadani.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Ketua Sadar Wisata Desa Lubuk Ambacang, Diko Supardi. Menurut Diko Supardi, Pemkab Kuansing terkesan tidak serius dalam mengelola pariwisata di Kuansing. “Coba kita lihat air terjun Batangkoban. Anggaran DAK untuk tahun 2018 mestinya sudah selesai dikerjakan. Sampai saat ini masih dalam pengerjaan awal,” kesal Diko Supardi.(cr6)