30 Ha Lahan Gambut Terbakar

Lingkungan | Senin, 18 Maret 2019 - 10:29 WIB

30 Ha Lahan Gambut Terbakar
PADAMKAN API: Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIK memadamkan api yang membakar lahan gambut di Desa Sungai Guntung Hilir, Kecamatan Rengat, Ahad (17/3/2019). (KASMEDI/RIAU POS)

RENGAT (RIAUPOS.CO) - Cuaca panas sejak satu bulan ini, mulai membawa dampak. Sedikitnya 30 hektare lahan gambut di Desa Kampung Pulau berbatasan dengan Desa Sungai Guntung Hilir, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) terbakar pada Sabtu (16/3) pagi.

Dikatakan Paur Humas Polres Inhu Aipda Misran, hahan yang terbakar tersebut, merupakan semak belukar berupa lahan tidur diduga milik PT Tani Subur Makmur (TSM).

Baca Juga :Salah Masuk Mobil saat Liburan

“Kegiatan penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) sudah dimulai sejak Jumat (15/3) dan pada Sabtu (16/3) dilakukan pendinginan serta pada Ahad (17/3) masih dilakukan pemantauan,” ujar Misran, Ahad (17/3) pagi.

Dijelaskannya, pada awalnya terpantau empat titik panas. Setelah dilakukan tinjau lapangan diketahui sudah terbakar mencapai 30 hektare. Sehingga langsung dilakukan penanganan karhutla dengan menurunkan sejumlah personel Polres Inhu.

Dalam penanganannya, dipimpin langsung Kapolres Inhu AKBP Dasmin Ginting SIK, Waka Polres Inhu Kompol Rony Syahendra SIK dan didampingi oleh Kabag Ops Polres Inhu Kompol Ahmad Salmi.

‘’Kami lakukan juga kegiatan preventif yakni dalam bentuk  patroli ke daerah rawan terjadinya karhutla di seputaran Kecamatan Rengat,” ungkapnya.

Pada kegiatan preventif tersebut ditemukan empat titik panas berdasarkan data dari BMKG. Setelah dilaksanakan pengecekan titik panas terdapat di Desa Kampung Pulau yang berbatasan dengan Desa Sungai Guntung Hilir, Kecamatan Rengat.

Dua titik panas tersebut, berada dalam satu lokasi atau satu hamparan yakni di Desa Sungai Guntung Hilir. “Proses pemadaman tersebut, Polres Inhu juga dibantu oleh sejumlah personel TNI, KPBD, Manggala Agni dan warga,” tambahnya.

Lebih jauh disampaikannya, lokasi kebakaran lahan tersebut merupakan lahan gambut. Sehingga perlu pendinginan dengan terus menyemprotkan air untuk menghindari kebakaran susulan. “Selama proses pemadaman menggunakan tiga unit mesin air,” terangnya.(mng)

(Laporan KASMEDI, Rengat)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook