Dua Perbup Kawasan Wisata Diajukan

Lingkungan | Rabu, 16 Januari 2019 - 11:01 WIB

SAIK (RIAUPOS.CO) - Jumlah pengunjung di kawasan objek wisata Kota Siak setiap tahunnya mengalami peningkatan. Akibatnya lahan parkir yang tersedia kini tidak mampu menampung kendaraan para pengunjung yang terus berdatangan.

Bahkan pada musim libur tiba, ribuan kendaraan roda dua dan roda empat berdatang ke Kota Siak. Akibat lahan parkir yang terbatas menyebabkan kendaraan parkir mengunakan badan jalan sehinga terjadi kemacetan parah dan kesannya tidak tertata rapi.  

Menyikapi hal tersebut Dinas Pariwisata bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, serta dinas terkait, duduk bersama mencari solusi bagaimana kawasan wisata ini menjadi ramah bagi para pengunjung yang datang berwisata.
Baca Juga :Ribuan Warga Penuhi Wisata Pantai

Sebagai dinas yang membidangi kepariwisataan, kini sedang diajukan dua rancangan peraturan bupati (Perbup) tentang Kawasan 10 Ribu Langkah, dan Perbub tentang Penataan Kawasan Objek Wisata.

‘’Saat ini kita sedang mengajukan draf rancangan perbupnya, jika nanti di setujui bupati, kita melakukan sosialisasi dulu ke masyarakat, setelah itu baru kita terapkan,” Kadispar Siak Fauzi Asni beberapa waktu lalu di kantor bupati.

Dikatakannya, ide ini sudah lama, namun baru sekarang di mulai. Rencana langkah pertama dimulai atau titik nolnya, dari turap belakang Masjid Syahbuddin kemudian lanjut ke tepian bandar Sungai Jantan, belakang Gedung Tengku Mahratu, Kelenteng, Pasar Seni hingga berakhir di Istana Siak. 

“Kita ingin para pengunjung masuk di kawasan wisata Kota Siak dengan berjalan kaki. Karena paket wisata sambil berjalan ini sudah menjadi tren di Indonesia, dengan berjalan kaki sudah tentu sehat,” terang Fauzi Asni.

Lanjunya, diharapkan pengunjung bisa merasakan spot indah di setiap tiang tanda jarak berjalan. Apa lagi wisata jalan kaki tambah asyik ketika didukung infrastruktur yang disiapkan pemerintah berupa taman kota dan kawasan pedestrian yang nyaman.

Tidak itu saja Dinas Pariwisata Siak bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Siak akan memberlakukan buka tutup jalan di kawasan objek wisata Kota Siak pada hari Sabtu dan Ahad. Lebih tepatnya jalan yang akan diusulkan dimulai Simpang Balai Kerapatan, sampai Simpang Sumber Gizi.

‘’Langkah ini kita lakukan agar menghindari penumpukan kendaraan di depan Istana sehingga memakan badan jalan, akibatnya jalan menjadi macet, kita harapkan setelah rencana ini berjalan saya yakin kedepan masalah macet dan penumpukan kendaraan tidak terjadi lagi,” bebernya. 

Masih kata Fauzi, Sementara konsep kawasan pariwisata yang ideal menurut Kementrian Pariwisata parkirnya harus terintegrasi. Sementara itu, kawasan wisata kota Siak lahan parkir masih menjadi persoalan yang serius. 

“Kita harapkan dua perbub yang kita usulkan, setelah disetujui bisa di tetapkan dan saat ini juga sedang memikirkan bagaimana pengelolaan destinasi obyek wisata istana dan sekitarnya dikelola oleh satu lembaga, yang tujuannya selain pengelolaannya terorganisasi dan juga serapan PAD pun dapat meningkat,” pungkas Fauzi Asni.(adv)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook