Potensi Lahan Gambut Layak Dikembangkan

Lingkungan | Jumat, 07 September 2018 - 18:45 WIB

Potensi Lahan Gambut Layak Dikembangkan
SOSIALISASI: Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi dan Kepala BRG RI Nazir Foead saat melakukan sosialisasi tanaman gaharu di Kecamatan Bungaraya, Kamis (6/9/2018).

SIAK (RIAUPOS.CO) - Bupati Siak Syamsuar mengikuti kegiatan dialog alih teknologi pengembangan budidaya Gaharu di kebun milik Rahmat (48) alias Turiman, warga Kampung Tuah Indrapura, Kacamatan Bungaraya, Kamis (6/9)petang.

Baca Juga :Dirikan Tenda Tanggap Darurat di Wilayah Banjir

Pada kesempatan itu hadir Kepala Badan Restorasi Gambut RI (BRG) Nazir Foead di dampingi Deputi IV BRG RI Haris Gunawan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ade Rio dan para penyuluh pertanian (PPL) se-Provinsi Riau dan Camat Bungaraya Hendi Derhavin.

Di hadapan para PPL se-Riau, Bupati Siak Syamsuar mengatakan, bagaimana melestarikan dan memanfaatkan lahan gambut ini.

‘’Menurut saya pengembangan potensi lahan gambut ini sangat baik semoga menjadi motivasi bagi kecamatan lain,” ujar Syamsuar.

Menurut Syamsuar, masyarakat jangan hanya fokus pada satu  komoditi saja, misalnya tanam industri, tanaman perkebunan dan gaharu yang bisa tumbuh subur di lahan gambut.

‘’Sesuai dengan arahan Presiden RI bahwa saat ini tidak boleh menanam sawit di lahan gambut,” jelas Syamsuar.

Menyikapi instruksi itu lanjut dia, Pemkab Siak bersama masyarakat telah membudidayakan nenas. Karena nenas ramah terhadap lingkungan dan menjadi sumber mata pencaharian bagi mereka.

Selain itu ia juga menyinggung terkait kebakaran hutan dan lahan, dan bagaimana cara menyikapinya.

Sementara Kepala BRG RI Nazir Foead mengatakan, gambut yang paling dalam di dunia itu ada di Riau, yaitu mencapai 36 meter.

Dirinya tertarik saat diundang ke Kampung Tuah Indrapura. Ia berharap nama kampung ini hendaknya menjadi motivasi dan mendapat tuah dan berkah.

Dijelaskannya, Indonesia dengan lahan gambut tropis terluas memjadi perhatian dunia, hal ini menjadi perhatian serius dari Presiden RI untuk mengembangkan potensi dan upaya restorasi gambut.

‘’Mari kita jaga dan mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dan sekaligus bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,’’ ajak Nazir Foead.

Restorasi gambut adalah proses panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi lahan gambut dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak dari lahan gambut yang terdegradasi. Restorasi ekosistem gambut dilakukan dengan menjaga kandungan air di dalamnya.

Turut hadir kelompok ahli BRG Ashaluddin Jalil, narasumber ahli gaharu Sentot Adi Sasmuko, Kepala BBKSDA Riau Suharyono, Dinas Pertanian Kabupaten Siak Budiman Shafari, Kepala Bappeda Siak Wan Yunus, Asisten I Setdakab Siak Budi Yuwono.(adv/a)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook