MAKASSAR (RIAUPOS.CO) -- Asia Pasific Resources International Limited (APRIL) bersama Restorasi Ekosistem Riau (RER) kembali berpartisipasi dalam IndoGreen Environment & Forestry Expo (IEFE) 2019 yang diadakan di Makassar pada 4 hingga 7 April 2019. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia.
Ratusan pengunjung yang berasal dari berbagai kalangan termasuk pelajar di Makassar bersemangat mendengarkan penjelasan mengenai program yan dihadirkan seperti proses pembuatan produksi dari kayu menjadi kertas, Program Desa Bebas Api beserta tim Fire Fighter, Rumah Batik Andalan, Program Sustainability Forest Management Policy (SFMP) dengan kebijakan konservasi 1:1 serta Restorasi Ekosistem Riau.
Siswa SMK Kehutanan Makassar, Dani, mengaku sangat tertarik dengan adanya fire fighter di APRIL sebagai salah satu langkah dalam menjaga hutan berkelanjutan.
“Saya juga tertarik dengan program Restorasi Ekosistem Riau yang bagus dengan keanekaragaman fauna,” jelasnya.
Sekjen KLHK, Bambang Hendroyono mengatakan tahun ini mengambil tema “Integrasi dan Sinergi Industri Pada Sektor Kehutanan Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. IEFE 2019 diharapkan semakin mendekatkan impian Indonesia menjadi “champion” dalam perdagangan produk kayu legal dan hasil hutan bukan kayu di pasar global.
Dijelaskannya, pada tahun 2018, tercatat USD 12,17 miliar disumbangkan sebagai devisa negara dari aktivitas perdagangan sektor hasil hutan.
"Angka ini merupakan rekor tertinggi yang dicatatkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, dan merupakan wujud keberhasilan pemerintah dan para pemangku kepentingan sektor LHK, yang telah melakukan langkah-langkah koreksi (corrective actions) untuk perbaikan pengelolaan sektor LHK," jelas Bambang dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co, Sabtu (6/4/2019).
Selain ingin membangkitkan keoptimisan dalam industri sektor LHK, Bambang juga menyampaikan bahwa Pemerintah berkomitmen dalam mengedepankan akses masyarakat untuk memanfaatkan hutan melalui Perhutanan Sosial.
"Berbagai langkah korektif telah dilakukan Pemerintah seperti moratorium pembukaan izin baru, mendorong kerjasama hutan sosial serta membangun konfigurasi bisnis baru. Keterkaitan dengan pameran ini adalah bagaimana konfigurasi bisnis baru bisa terlaksana," tambahnya.
Corporate Communication APRIL, Fembiarta Binar Putra mengatakan APRIL Grup berkomitmen dalam menjaga kelestarian alam secara berkesinambungan sebagai bagian dari upaya menjaga iklim (good for climate). Salah satunya dengan program kebijakan pengelolaan hutan lestari SFMP dengan kebijakan 1:1.
“Sejak lama perusahaan telah menetapkan kebijakan tersebut. Kebijakan 1 banding 1 itu artinya 1 hektar area hutan tanaman untuk 1 hektar konsesi,” tuturnya.
Editor: Hary B Koriun