Warga Mulai Mengungsi ke Jalan

Lingkungan | Rabu, 21 November 2018 - 09:00 WIB

Warga Mulai Mengungsi ke Jalan
Mengungsi: Warga Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai mengungsi di pinggir Jalan Nelayan ujung, Selasa (20/11/2018). Rumah tempat tinggal warga sudah dua hari terakhir terendam banjir akibat luapan air Sungai Siak.abu kasim/riau pos

Ia menyebutkan,berada sekitar 100 meter dari pinggir Sungai Siak. Saat ini air yang merendam rumahnya sudah mencapai ketinggian 1 meter. Dirinya mengaku tidak bisa bertahan lama di rumahnya karena air Sungai Siak terus mengalami kenaikan.

Era bersama cucu dan anak-anaknya terlihat duduk-duduk di pinggir jalan. Beberapa tetangga mereka juga ikut mengungsi. Ia mengaku tidak mau mengungsi ke rumah warga lain karena khawatir dengan barang-barang miliknya yang tidak bisa dibawa jauh dan takut hilang.‘’Tetangga kami ada yang mengungsi ke Dumai di rumah anak mereka.
Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Tapi kami tetap bertahan, karena kami tidak ada keluarga lain, melainkan anak-anak kami yang ada bersama kami di rumah,’’ ucapnya.

Sedangkan Tono, warga yang baru saja membawa peralatan rumah tangganya, seperti peralatan dapur, mesin cuci dengan berhati-hati mendorong rakit yang terbuat dari batang pisang untuk mengangkut barang-barangnya terlihat selamat sampai ke pinggir jalan.

‘’Kami terpaksa mengungsi, karena air semakin dalam. Kami tidak tahu mau bagaimana lagi, karena sudah dua hari mengungsi ini belum ada bantuan dari pemerintah, baik berupa makana maupun tenda tempat kami mengungsi,’’ ujarnya.

Ia mengharapkan agar Pemko Pekanbaru segera menurunkan bantuan. Apalagi dari 6 KK yang mengungsi hanya mendirikan tenda yang terbuat dari terpal apa adanya. Dirinya khawatir jika saat mengungsi terjadi hujan deras di malam hari.

‘’Kami khawatir kalau hujan deras, tentu anak-anak kami tidak bisa tidur, karena tenda yang kami dirinya hanya alakadarnya, kalau hujan pasti bocor,’’ ujarnya.

Sementara itu, Hadi warga Jalan Paus, Keluarahan Sri Meranti, yang rumahnya berada di pinggir jalan juga sudah terendam banjir. Ia bersama anak dan istri sangat khawatir jika air terus naik dan pihaknya tidak bisa berbuat banyak dan harus pindah ke mana.

‘’Sudah dua hari ini terendam banjir, dan kami sudah mendatangi petugas pompa air di Jalan Nelayan Ujung, karena pompa airnya lagi rusak. Makanya kalau seperti ini air akan terus naik, karena air yang naik ini adalah air dari Sungai Siak yang meluap,’’
ujarnya.

Ia juga mengharapkan, agar pemerintah cepat tanggap dengan kondisi warga yang teredam banjiir dan jika perlu segera mendirikan tenda darurat yang sangat diperlukan warga. Karena kalau air sungai Siak terus naik, tentu warga harus segera menyelamatkan diri dan juga barang-barang berharganya harus diselamatkan.

‘’Kami mengharapkan segera bangun tenda darurat, kalau dalam dua hari ini air tidak kunjung surut. Tapi kalau curah hujannya tinggi, tentu kami ikut tenggelam juga,’’ ujarnya.

Terpisah, Ketua RT 4 RW 11 Kelurahan Sri Meranti Sukatno mengatakan, banjir masih merendam rumah warga dengan ketinggian 40-45 centimeter.

“Sudah banyak warga yang mengungsi,” katanya, kemarin.

Ia juga mengaku karena tidak adanya tenda dan bantuan yang datang dari Pemerintah Kota Pekanbaru, sebagian warga mengungsi di pinggir jalan. “Ada juga yang mengungsi ke rumah warga lainnya. Bahkan isi satu rumah ada lima sampai enam keluarga,” ucapnya.

Sejauh ini dikatakannya warga yang terkena banjir belum ada yang menderita sakit. Namun  untuk mengantisipasi hal tersebut, bantuan dari puskesmas dan ambulans sudah siaga di sekitar lokasi.

Ia berharap Pemerintah Kota Pekanbaru secepatnya mengambil langkah agar warga bebas dari banjir.

‘’Jika perlu dipindahkan, kami siap untuk menerima. Kami berharap kepada pemerintah, gantilah dengan layak karena kami membeli tanah yang disediakan pemerintah,” katanya.(ksm/man/yls)

(Laporan TIM RIAU POS, Rumbai)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook