SIAK (RIAUPOS.CO) -Wilayah Siak Sri Indrapura, Kamis (28/2) pagi mulai diselimuti asap pekat. Meskipun beberapa kecamatan di Siak sudah terbakar sampai 50-an hektare. Namun, Pemkab mengklaim asap tersebut kiriman dari Bengkallis dan Dumai. Langkah penanggulangan dan pencegahan, posko pun sudah disiapkan di Siak.
Cuaca memang semakin ekstrem di Siak. Ketika panas terik bahkan bisa mencapai 33 derajat celcius, kemudian mendadak hujan sebentar dan panas kembali. Meskipun berdasarkan pantauan BMKG, pada Kamis kemarin tidak ada titik api di Siak. Namun, sisa karhutla selama tiga hari terakhir belum pada sepenuhnya.
Plt Bupati Siak H Alfedri, melalui percakapan telepon, mengaku terus memonitor langkah pencegahan dan upaya penanggulangan. Alfedri yang kemarin mengikuti Rakornas Bidang Kewaspadaan Nasional dalam pemantapan Pemilu 2019 di Batam, Kepri juga meminta seluruh pihak dapat bersama-sama melakukan upaya pencegahan.
“Posko sudah kita buat, di markas Damkar Siak. Sudah sepekan berjalan dan ini harus dioptimalkan. Hingga tadi saya terima laporan tidak ada titik api di Siak,” ujarnya.
Meski demikian, Alfedri tetap meminta jajarannya sedapat mungkin mengoptimalkan langkah pencegahan. Demikian pula masyarakat supaya tidak membuka lahan dengan membakar, karena dengan cuaca ekstrem sekarang, lahan akan sangat dengan mudah terbakar ketika disulut api dari puntung rokok.
“Memang ada dirasakan asap pada Kamis pagi, tapi itu kiriman dari Bengkalis dan Dumai yang lebih dulu terbakar,” sambung Alfedri.
Berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Siak yang dirangkum Riau Pos, dua kecamatan masih dilakukan pendinginan sekarang ini. Yakni Kecamatan Sungai Apit yang sudah beberapa hari terakhir dan Kecamatan Dayun yang baru terbakar kemarin.
Jenis tanah yang terbakar di Sungai Apit adalah tanah gambut tipis dengan vegetasi terbakar semak belukar. Luasan sementara terbakar di Kampung Teluk Lanus mencapai 30 hektare. Kemudian di Kampung Penyengat sekitar 15 hektare. Kecamatan Dayun terbakar di Km 5 Kampung Dayun dengan areal lahan terbakar sekitar 4 hektare.
Kepala Pelaksana BPBD Siak Syafrizal menginformasikan, seluruh titik api di wilayah Siak sudah dapat dipadamkan. Di mana sekarang petugas tinggal melakukan pendinginan di lapangan yang dilakukan tim darat diikuti berbagai instansi terkait.
“Mulai petugas Damkar, Satpol PP, Polri, TNI dan relawan serta pihak perusahaan juga terlibat. Pemadaman dan pendinginan di Kampung Teluk Lanus, Penyengat dan Dayun telah dan bisa diatasi. Titik api sudah tidak ada lagi, yang ada hanya bekas terbakar. Untuk tindaklanjutnya akan dilanjutkan relawan dan pihak perusahaan,” paparnya.
Menurut Syafrizal, selama dua hari terakhir di Siak sudah tidak terpantau titik api. Namun, tim Satgas tetap bekerja untuk pendinginan di tiga kampung dari dua kecamatan yang terbakar. Ia juga membenarkan bahwa asap kabut yang terjadi Kamis pagi kemungkinan merupakan kiriman dari Bengkalis dan Dumai.
Disinggung apakah pemadaman di Siak sudah memerlukan dukungan tim Satgas udara karhutla, Syafrizal mengklaim belum diperlukan. Sebab BPBD Siak paham, bom air diperlukan daerah lain yang masih terus membara.
“Rasanya belum perlulah dan memang kita tidak ada titik api. Cukup dengan tim darat saja, BPBD bersama TNI, Polri dan perusahaan serta relawan semua bekerja sama. Ditambah posko yang sudah disiapkan di markas Damkar di Mempura juga sudah aktif,” jelasnya.(egp)