ELSA YOLANDA

Melawat Semesta melalui Mural

Ladies | Minggu, 12 Maret 2023 - 17:52 WIB

Melawat Semesta melalui Mural
Elsa Yolanda (ISTIMEWA)

RIAUPOS.CO - Terbilang baru menekuni dunia seni rupa, namun siapa menyangka, Ecak yang bernama lengkap Elsa Yolanda ini sudah menaruh perhatian terhadap dunia seni sejak dia duduk di bangku sekolah. Terkhusus pada seni lukis tembok atau yang kita kenal sebagai mural.

Seniwati lokal satu ini berasal dari tanah Minangkabau. Ecak berhasil menunjukkan bakat, potensi sekaligus konsistensinya melalui Sialang Art, sebuah komunitas yang dia dirikan 2021 lalu, bersama rekannya.


“Sialang Art, di sanalah tempat dan ruang saya berekspresi. Menunjukkan kepiawaian dalam bidang lukis bersama teman-teman, dalam melawat keindahan semesta melalui seni mural,” ungkap Ecak.

Kepedulian dan kecintaan Ecak terhadap alam, dikenal sebagai gadis petualang adalah hal yang juga kemudian melatarbelakangi tergagasnya nama Sialang Art sendiri.

Sialang ialah pohon tinggi, flora berstatus dilindungi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Pohon yang merupakan rumah bersarangnya lebah-lebah Sialang, tempat mereka memproduksi madu. Tak heran jika karya-karya Ecak beserta teman-temanya sangatlah dekat dengan nuansa alam atau pun lingkungan hidup.

Mural yang sejak dahulu ada di gua-gua dan batu-batu alam prasejarah telah menjadi bagian dari peradaban manusia. Jika dulu hanya digunakan sebagai alat komunikasi, Ecak melihat, kini mural tak lagi sekadar estetika dan penyampai pesan moral saja, lebih dari itu mural mampu menunjang sektor ekonomi dan pariwisata lokal, sebagai karya anak bangsa, bagian dari layanan penyedia jasa spot foto kreatif yang dibanjiri peminat di era globalisasi ini.

Tak hanya bentuk ekspresi diri, ba­gi Ecak, mural adalah cara berbe­da dalam bersuara. Mengemukakan pendapat, kritik sosial, bahasa cin­ta, hingga apa-apa yang sulit untuk disampaikan melalui tutur kata.

Genre mural yang seringkali diangkat Ecak pun terkesan unik. Berbeda dari yang lainnya, karya Ecak justru dikenal dengan keberanian warnanya.

Alza Adrizon adalah sosok yang juga secara tak langsung memengaruhi proses dan pengkaryaan Ecak. Ia adalah perupa Riau yang sudah melanglang buana. Dia adalah founder dari Sialang Art, sementara Ecak merupakan co-founder-nya.

Selain melukis, Ecak juga menekuni hobi di bidang fotografi. Hobi ini juga sempat menghantarkan Ecak pada dunia kerja profesional, sebagai seorang fotografer di salah satu majalah bisnis dan gaya hidup swasta di Riau.

Malah saat ini dia semakin mengasah kemampuan fotografinya, melalui seni sinematografi dan editing di sebuah komunitas film di Pekanbaru, bernama Komunitas Film Pekanbaru (Komfek).

Meski tidak berkuliah seperti teman-teman yang lain, bagi Ecak bukanlah penghalang. Ecak memilih fokus bekerja, dan bersungguh-sungguh dalam meraih mimpi, serta citanya. Belajar kapanpun dan di manapun, dari hal apapun dan siapa pun.

Tak selalu menyenangkan memang. Namun bagi anak sulung pasangan Novelmi dan Elfi Rosliana ini selalu ada jalan di rintangan dan tantangannya masing-masing. Kita hanya perlu berani menjalani, bersikap dan dalam mengambil keputusan. “Jadi just do it!" tegas Ecak.

Ecak berharap agar bisa terus konsisten terhadap pilihan yang dia tengah jalani. Bagi Ecak mural adalah dunia baru yang asik yang dia temui. Ada banyak hal baru, teman baru, kepedulian baru, dan paling penting yaitu kemampuan dalam mengasah kepekaan terhadap jalan seni dan kemanusiaan. Itu yang menjadikan mural jauh lebih indah bagi Ecak.

"Saya juga berharap, supaya semakin banyak yang melirik seni mural ke depan. Mendukung gerak seni bidang apapun dengan solidaritas yang kukuh. Utamanya untuk anak muda Riau sekarang," tutup Ecak.(y/azr)

Laporan: SITI AZURA









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook