TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Pascapemasangan spanduk bertuliskan "Segera Usut Tuntas Ijazah Palsu" melalui aksi damai yang dilakukan organisasi kemasyarakatan (ormas) Pemuda Pancasila (PP) Kuansing bersama sejumlah mahasiswa, Rabu (28/1) kemarin banyak yang hilang.
Dari pantauan, Kamis (30/1), spanduk yang dipasang di sejumlah instansi di pusat ibukota Kabupaten Kuansing tidak ditemukan lagi. Misalkan di Kantor Bupati Kuansing, Kantor DPRD Kuansing dan di Tugu Pelajar Simpang Tiga Telukkuantan. Spanduk diduga dicopot orang tak dikenal.
Salah seorang Pengurus MPC PP Kuansing, Komandan Mahatidana Andi Immawan yang dikonfirmasi wartawan, Kamis kemarin, bersyukur aksi damai yang dipimpinnya berlangsung damai. Sejumlah spanduk yang dipasangnya saat melakukan aksi damai, diakuinya, kini banyak yang hilang.
"Kalau untuk aksi damai dan pemasangan spanduk, kami sudah memberitahu kepada aparat kepolisian. Dan bahkan kami dikawal oleh aparat. Termasuk saat pemasangan spanduk. Kini, spanduk hilang," demikian dikesalkan Andi Immawan.
Pria yang biasa dipanggil Adam Koti ini menyesalkan terjadinya pencopotan spanduk tersebut. Karena pihaknya hanya ingin menyampaikan aspirasi secara baik dan benar. "Sekarang spanduk hilang. Kalau memang tidak ada oknum pejabat di Kuansing yang menggunakan ijazah palsu, harusnya spanduk itu dibiarkan saja," disesalkannya.(jps)