KLHK Akan Undang Mursini sebagai Pembicara

Kuantan Singingi | Jumat, 31 Januari 2020 - 10:11 WIB

KLHK Akan Undang Mursini sebagai Pembicara
BERBINCANG: Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi (kanan) berbincang dengan pegawai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Pekanbaru saat audiensi terkait lingkungan hidup, Rabu (29/1/2020).( humas pemkab kuansing for riau pos )

KUANSING (RIAUPOS.CO) -- Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi dalam waktu dekat akan mendapat kehormatan sebagai pembicara terkait pertambangan emas skala kecil (PESK) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Penunjukkan bupati Kuansing sebagai pembicara karena Kabupaten Kuansing selama ini paling komit dalam pengawasan dan penataan penambangan emas masyarakat. Selain itu, Kuansing juga disebut-sebut sebagai kawasan terbaik untuk dijadikan sebagai tambang emas skala kecil.


Kabag Umum Setda Kuansing, Herman Susilo ketika dihubungi Riau Pos, Kamis (30/1) mengatakan, bahwa dari 7 kabupaten yang dipilih kementerian lingkungan hidup, salah satunya masuk nama Kabupaten Kuansing sebagai kabupaten peduli lingkungan.

"Seperti yang disampaikan Pak Herman Hermawan dari kementerian kemarin, bahwa pihaknya akan mengundang Pak Mursini sebagai pembicara terkait pertambangan emas skala kecil dan penataan lingkungan yang diterapkan di Kuansing selama ini. Nah, nanti Pak Bupati akan berbicara di tingkat nasional," kata Herman Susilo.

Herman Susilo menambahkan, seperti harapan bupati Kuansing supaya memberikan kucuran program atau kegiatan dari pemerintah pusat, mengingat kondisi APBD yang sangat terbatas dan diharapkan organisasi perangkat daerah untuk proaktif mengejar dana provinsi dan APBN.

 Seperti yang disampaikan Bupati Kuansing, Drs H Mursini MSi sebelumnya bahwa Desa Logas dan Logas Hilir sudah ditetapkan sebagai lokasi proyek Gold Ismia yang nanti akan dibiayai oleh UNDP. Harapannya, tentu akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama para penambang skala kecil.

Bupati menambahkan, secara teknologi, pengolahan tambang emas akan dibantu oleh BPPT selama lima tahun ke depan.

"Nanti kita dibantu. Nah, ini harus kita dukung bersama. Program Gold Ismia ini dirancang sampai 2023. Kepada UNDP kami juga berharap, mengingat terbatasnya APBD kiranya dapat membantu dalam program yang lain yang dapat menyejahterakan masyarakat Kuansing," kata Mursini.(kom)


Laporan: MARDIAS CHAN









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook