KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kuansing, Mardius Adi Syaputra SH mengingatkan para Kepala Desa beserta jajaran dan para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Kabupaten Kuantan Singingi agar tidak terlibat dalam politik praktis. Terutama dalam menghadapi Pilkada serentak 2020 mendatang.
"Memang tahapan pilkada 2020 baru mulai berjalan. Sebelum masuk tahapan kampanye, kita sekarang fokus melakulan pengawasan kepada kepala desa dan jajaran. Dan juga kepada para ASN," katanya saat workshop Pilkada Kuansing di Telukkuantan, Kamis (26/12).
Pascadilantiknya Panwascam di Kuansing, Ketua Bawaslu telah memerintahkan agar jajarannya aktif dan fokus memantau perangkat desa dan jajaran. Serta para ASN.
"Begitu dilantik. Saya sudah perintahkan, pantau aparat desa, ASN. Ini sudah berjalan," katanya.
Sebelum tahapan kampanye, Adi menyebut, rentang itu adalah ruang kosong. "Kami melihat, mereka itu kini sedang aktif berpolitik praktis. Setelah konsultasi dengan pihak-pihak terkait, bagi mereka yang ditemukan melanggar nanti akan diproses setelah Sentra Gakkumdu terbentuk, Januari besok. Ini sudah bisa diproses," sebutnya.
Disadari Ketua Bawaslu, Pilkada Kuansing mendapat atensi serius dari semua tingkatan. Mulai dari kabupaten, provinsi hingga pusat. Pasalnya, yang bakal maju bertarung di Pilkada itu adalah tokoh-tokoh penting di daerah. Mulai dari bupat dan wakil bupati petahana yang bakal maju berpisah. Termasuk Ketua DPRD Kuansing.
"Memang dibanding daerah lain di Riau, kita di Kuansing termasuk aktif dalam politik. Buktinya, belum 2020 lagi, parpol-parpol sudah membuka penjaringangan. Sementara di daerah lain baru mulai. Ini sekarang mendapat perhatian serius hingga ke pusat," akunya.
Oleh sebab itu, Ketua Bawaslu Kuansing berharap semua pihak menjaga kondusifitas di daerah. "Meski Pilkada masih menyisakan beberapa bulan lagi, tapi situasi sudah mulai seperti kampanye. Ya, mudah-mudahan semuanya aman-aman saja," harap Adi.(jps)