TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Semakin dekatnya proses pencoblosan pemilihan serentak Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Kuantan Singingi, Polres Kuansing melakukan tactical flour game di Mapolres Kuansing, Sabtu, (27/11/2020).
Hal itu dilakukan untuk melihat kesiapan personel Kuansing dalam mengantisipasi segala bentuk hal-hal yang memungkinkan tindakan yang tidak diinginkan.
Menurut Kapolres AKBP Henky Poerwanto SIK MM usai simulasi, maksud dan tujuannya adalah untuk menyempurnakan latihan sebelumnya. Pihaknya, juga siap mengantisipasi situasi terburuk apapun dengan konsep over estimate.
"Dalam tactical flour game ini dianalogikan akan menghadapi beberapa situasi kontijensi. Ini yang kita antisiapasi. Makanya hari ini kita sempurnakan semuanya," kata Kapolres.
Beberapa situasi yang disebutkan Kapolres tersebut adalah akan munculnya sejumlah massa yang ingin mencoblos di TPS, lantas nama mereka tidak terdaftar di DPT, akhirnya di tolak oleh KPPS, sehingga terjadi ketegangan.
Seterusnya, akan ada massa di TPS yang tidak puas dengan penghitungan suara sehingga menggalang kekuatan untuk menghadang logistik kotak suara yang dibawa dari TPS ke PPK. Termasuk akan adanya ancaman pencoblosan ulang.
Terakhir, massa pendemo dengan jumlah yang sangat besar melakukan aksi unjuk rasa di kantor KPU Kuansing yang mengarah pada tindakan anarkisme.
"Nah, inilah yang kita antisipasi. Makanya, saya kembali memantau sejauh mana kesiapan anggota," kata Kapolres didampingi Wakapolres Kuansing, Kompol Razif.
Dengan demikian, lanjut Kapolres, akan terlihat, seperti apa tahapan-tahapan yang diambil atau dilakukan oleh pengendali di lapangan, di mana akan muncul perintah-perintah yang bersifat taktis sehingga mengharuskan adanya keputusan untuk bertindak tegas terhadap massa yang anarkis.
"Setelah melihat tahapan-tahapan dalam latihan tadi, ini juga yang akan kita rencanakan simulasi Sispamkota di lapangan," tutur Kapolres.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi
