MARDIANTO MANAN: INI PERSOALAN MARWAH KUANSING

Anggota DPRD Riau Kaget Pembalak Liar Masuk dari Sumbar

Kuantan Singingi | Sabtu, 27 Februari 2021 - 18:12 WIB

Anggota DPRD Riau Kaget Pembalak Liar Masuk dari Sumbar
Mardianto Manan (MARDIAS CHAN/RIAUPOS.CO)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Hebohnya pemberitaan dugaan pembalakan liar di hutan Bukit Tabandang, Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kuansing yang dilakukan pembalak dari Sumatera Barat (Sumbar), membuat salah seorang anggota DPRD Riau asal Kabupaten Kuansing, Mardianto Manan bereaksi.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) kelahiran Pangean ini mengaku kaget membaca berita terkait adanya aktivitas perambahan hutan Kuansing yang disebut-sebut pelakunya berasal dari Sumbar ini.


"Ini soal marwah Kabupaten Kuansing. Terurama masyarakat Hulu Kuantan. Saya merasa terpanggil untuk turut campur masalah ini. Selain komisi saya yang juga membidangi masalah hutan, saya juga putra daerah Kuansing," kata Mardianto Manan kepada riaupos.co, Sabtu (27/2).

Mardianto dalam waktu dekat akan segera mengagendakan pertemuan dengan ninik mamak yang ada di IV Koto Lubuk Ambacang untuk membahas langkah-langkah selanjutnya.

Bukan itu saja, pertemuan itu juga akan membahas hutan lainnya seperti kawasan hutan Desa Sumpu, Tanjung Medang, Serosah yang belakangan ini sudah beralih fungsih sebagai kebun milik cukong-cukong bermodal.

"Masyarakat dan ninik mamak harus kompak. Kami di dewan akan menjadi garda terdepan soal ini. Ini tidak bisa dibiarkan. Apalagi pelakunya dari daerah lain," kata Mardianto Manan.

Kepada pihak-pihak yang terkait masalah hutan ini, diharapkan secepatnya bergerak. Sebab, informasi yang diterima, pemain kayu yang berada di kawasan Bukit Tabandang tersebut terbilang partai besar.

Dari info yang beredar, puluhan kubik kayu yang ambil dari hutan kawasan Bukit Tabandang bisa leluasa keluar menuju Sumbar dengan menggunakan truk-truk besar.

"Informasinya, mereka sudah membuat jalan besar dari daerah Banjar Tengah menuju hutan Bukit Tabandang. Sehingga mereka bebas keluar masuk. Kalau ini dibiarkan, maka habis hutan kita," kata Mardianto.

Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook