TINGKATKAN SINERGITAS DAN HARMONISASI SEMUA LINI UNTUK KUANSING MAJU

Adam Dilantik Jadi Ketua DPRD Kuansing

Kuantan Singingi | Jumat, 26 Februari 2021 - 11:00 WIB

Adam Dilantik Jadi Ketua DPRD Kuansing
Ketua DPRD Kuansing Dr Adam SH MH diambil sumpah dan dilantik Ketua Pengadilan Negeri Telukkuantan Wijawiyata SH MH, Kamis (25/2/2021). (JUPRISON/RIAU POS)

TELUKKUANTAN, (RIAUPOS.CO) - Jabatan Ketua DPRD Kuantan Singingi (Kuansing) hampir enam bulan kosong. Ini setelah ditinggal Andi Putra yang maju pada Pilkada Kuansing 2020 lalu. Kemarin (25/2), jabatan itu sah diisi salah satu kader terbaik Partai Golkar Kuansing. Yakni Ketua Fraksi Golkar DPRD Kuansing, Dr Adam SH MH. Adam menjabat Ketua DPRD Kuansing sisa masa jabatan 2019-2024 usai dilantik di Gedung DPRD Kuansing, kemarin.

Pelantikan dipimpin Wakil Ketua I DPRD Kuansing Zulhendri didampingi Wakil Ketua II DPRD Kuansing Jufrizal SE MSi. Kegiatan juga dihadiri Bupati Kuansing Drs H Mursini MSi beserta Forkopimda Kuansing lainnya. Hadir pula tiga anggota DPRD Riau Dapil Kuansing-Inhu, di antaranya H Sukarmis, Sardiono, dan Marwan Yohanis. Tidak hanya itu, turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Kuansing terpilih Andi Putra dan Suhardiman Amby beserta undangan lainnya.


Dalam pidatonya, Zulhendri mengatakan telah terjadi kekosongan ketua DPRD Kuansing selama enam bulan. Yakni sejak Andi Putra mengundurkan diri karena ikut maju pada Pilkada 2020 lalu.
"Sejak itu kami merasa kehilangan sosok pemimpin yang bijaksana," katanya.

Selain itu, Zulhendri juga mengucapkan terima kasih atas dedikasi Andi Putra selama menjabat ketua DPRD Kuansing dan selamat atas terpilihnya sebagai Bupati Kuansing periode 2021-2026.

Sementara itu Adam dalam pidatonya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan amanah untuk memimpin DPRD Kuansing sebagai PAW Andi Putra yang akhirnya berhasil menjadi bupati terpilih. Dia juga mengapresiasi pelaksanaan Pilkada 2020 yang berjalan aman, kondusif, dan tidak ada gangguan. Alhasil situasi kamtibmas di Kuansing juga terjaga.

Lebih lanjut disampaikan Adam, pengangkatannya sebagai ketua DPRD Kuansing sudah melalui proses dan aturan yang berlaku di partai sebagaimana diatur undang-undang. Apalagi saat ini zaman keterbukaan dan teknologi, sehingga menurutnya penyimpangan administrasi mudah diketahui.

"Alhamdulillah eksekutif dan legislatif sudah melakukan proses yang benar dan sesuai UU yang berlaku," katanya.

Berbekal semangat kebersamaan, dia mengajak seluruh unsur kepentingan mewujudkan Kuansing yang maju dan terdepan. Dengan cara meningkatkan sinergitas dan harmonisasi di semua lini.

"Baik eksekutif, legislatif dan yudikatif untuk membangun Kuansing. Menuangkan kebijakan baru dan perda pro rakyat. Sehingga tidak ada masyarakat kelaparan, sakit tanpa perawatan, dan tidak sekolah," ungkapnya.

Sementara Bupati Mursini mengatakan, dengan dilantiknya Adam sebagai Ketua DPRD Kuansing dapat meningkatkan fungsi DPRD dalam menjalankan tugasnya.

"Karena DPRD mempunyai peran yang penting dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah yang berfungsi dalam legislasi anggaran dan pengawasan," ungkapnya.

Anak Muda yang Berkontribusi


Sejumlah apresiasi dan penghargaan serta harapan disampaikan kepada Adam di sisa masa jabatan periode 2019-2024. Terlebih, sejalan dengan perkembangan zaman, kontribusi anak muda dalam semua lini semakin jelas dan teruji. Wakil Dekan I Fakultas Hukum Universitas Riau Dr Mexsasai Indra SH MH mengucapkan Selamat aatas pelantikan Adam.
"Semoga dengan usia yang masih muda mampu menjadikan DPRD Kuansing sebagai kekuatan penyeimbang dalam pelaksanaan fungsi check and balances," katanya, baru-baru ini.

Sementara Ketua Umum Ikatan Pemuda Mahasiswa (IPM) Kuansing  Wiriyanto Aswir menyampaikan dipilihnya Adam sebagai Ketua DPRD Kuansing adalah simbol kepemimpinan pemuda di era milenial. Ke depan, dia berharap DPRD Kuansing di bawah kepemimpinan Adam dapat menjadi inspirasi agar DPRD Kuansing dapat menjalankan tugas dan fungsinya, legislasi, anggaran dan pengawasan.

"Kepemimpinan milenial di Kuansing dengan terpilihnya Adam adalah angin segar yang disambut berbagai kalangan. Layak di-support dan dikawal bersama agar Pemkab dan DPRD lebih solid dan dapat membuat kebijakan yang menjawab keperluan- masyarakat Kuansing," katanya.

Sinergitas pemerintahan, kata Wiriyanto, diperlukan untuk Kuansing. Maka dari itu, Adam yang sudah bergelar doktor di bidang hukum di usianya yang masih muda dan pengalamannya di dunia kepemudaan dan kemahasiswaan tidak diragukan lagi. "Beliau itu kan track record-nya sudah sejak OSIS SMA, Ipmakusi, KNPI Kuansing. Kini di Ketua DPRD Kuansing. Kami berharap dapat maksimal untuk komit mendorong pengembangan SDM di Kuansing," katanya.

Dan pihaknya selaku anak muda juga mengharapkan ada program program yang diusulkan DPRD Kuansing ke Pemkab untuk lebih transparan dan akomodatif perihal pelajar dan kepemudaan ke depan.

"Bekerja dan berjuanglah untuk kepentingan masyarakat," pintanya.

Jawaban Keperluan Masyarakat

Dekan Fisip Unri, Syafri Harto pun turut menaruh harapannya kepada Adam. "Saat ini Andi Putra memenangkan Pilkada Kuansing. Kekosongan Ketua DPRD Kuansing tentu akan diisi oleh partai di mana Andi dulu didudukkan. Dalam hal ini diisi Adam," ujar Syafri Harto, baru-baru ini.

Menurutnya, dalam sistem pemerintahan yang akan dijalankan oleh eksekutif dan legislatif di Kuansing, duet Andi-Adam ini merupakan tandem yang baik dan memunculkan energi baru dalam membangun Kuansing ke depan.

"Bupati (Andi ) dan Ketua DPRD (Adam) sama sama berasal dari partai yang sama (Golkar). Tentu akan mendukung program kerja bupati yang pro rakyat, walaupun tidak akan mengesampingkan tugas dan fungsi DPRD sebagai alat penyeimbang (balancing) dan pengontrol eksekutif," ujarnya.

Tandem ini, kata Dekan Fisip Unri itu, merupakan energi baru karena antara bupati dan ketua DPRD sama-sama anak muda (milenial) yang mempunyai visi yang sama dalam membangun Kuansing ke depan.

"Tandem ini "dulu" sudah teruji di saat bupati Kuansing dijabat oleh Sukarmis dan Ketua DPRD Kuansing dijabat Andi Putra yang kini bupati terpilih. Pembangunan di Kuansing begitu melesat dan berpacu dengan kabupaten-kabupaten lain di Riau. Karena kita tahu, Golkar saat ini masih di hati masyarakat Kuansing yang harum namanya," katanya.

Dengan demikian, tandem antara ketua DPRD Kuansing (Adam) dan Bupati Kuansing (Andi Putra) akan mengulangi sejarah lama antara Sukarmis dan Andi Putra. Namun demikian, ada catatan penting, bahwa dibalik pengharapan tandem tersebut (Andi-Adam), kedua tokoh ini harus mengedepankan kepentingan masyarakat dan mewujudkan janji-janji politiknya.

"Sesuai dengan kata bijak, ada masanya dan ada orangnya. Ada orangnya dan ada masanya. Inilah barangkali. Orangnya (Andi dan Adam) dan masanya sekarang. Kedua tokoh muda itu membangun negerinya Kuansing," ujar Syafri Harto.

Appresiasi juga datang dari anggota DPD RI  Dr Hj Intsiawati Ayus SH MH. Ia menaruh harapan kepada Adam. Apalagi ke depan, Kuansing akan dinakhodai sosok anak muda yang energik di pemerintahan. Yakni Andi Putra-Suhardiman Amby.

"Ini harapan. Ini kebutuhan masyarakat Kuansing. Ini ideal dalam menjalankan pemerintahan yang baik. Bersanding dengan elok antara eksekutif dan legislatif. Dan memberi masyarakat jawaban atas kebutuhannya," ujar Intsiawati Ayus.

Menurut Intsiawati, di satu sisi fungsi pengawas pelaksanaan peraturan, regulasi dan ketentuan lainnya dari lembaga DPRD yang dipimpin politikus muda Golkar, Adam. Dan di sisi lain, Andi Putra sebagai kader muda Golkar juga dipercaya masyarakat memimpin Kuansing bersama tokoh muda Kuansing lainnya, Suhardiman Amby.

"Jadi, duet ini (Andi dan Adam sebagai pimpinan eksekutif dan legislatif) jadi asyik. Terlepas dari hubungan sebagai mitra kerja, mereka saudara dalam satu rahim. In sya Allah, peran hubungan ini melingkupi jiwa raga yang utuh, karena ada keberuntungan yang mereka miliki. Ada yang akan menasihati. Besar harapan, Kuansing ke depan lebih baik," katanya.

Secara pribadi, Intsiawati berpesan, keduanya hendaknya melakukan kemitraan kerja, baik berjenjang vertikal dalam sistem ketatanegaraan. Diharapkannya juga mengayomi masyarakat dengan bijak. Dan memberi masyarakat jawaban atas kebutuhannya.

"Dan jangan muluk-muluk untuk program. Cukup mengusung program pembangunan yang membumi, tingkatkan potensi lokal," ujarnya.(jps/ifr)

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook