TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Sejumlah jalur unggulan dari Kabupaten Kuantan Singingi dan Indragiri Hulu yang difavoritkan bakal melaju ke final justru berguguran di hari ketiga, putaran kedua Festival Pacu Jalur (FPJ) Tradisional Kuansing 2019 di Tepian Narosa Telukkuantan, Jumat (23/8).
Jalur-jalur unggulan yang terhenti tersebut adalah Pulau Laghe Mandulang Untuang dari Pulau Madinah Kuantan Hilir, Garuda Putih dari Inhu, Ratu Sialang dari Bukit Kauman Kuantan Mudik, Jalur Tigo Namo Tuah Nagori dari Kopah Kuantan Tengah, Siligi Biso Pulau Kiambang dari Sampurago Hulu Kuantan dan Singa Kuantan Tracks Kuansing dari Sungai Pinang Hulu Kuantan.
Pulau Laghe Mandulang Untuang harus mengakui keunggulan Palimo Olang Putie dari Sungai Ala Hulu Kuantan. Garuda Putih dari Inhu yang dikalahkan Marangin Montiak Tuah Lipai dari Sikakak Cerenti. Sedangkan Ratu Sialang dari Bukit Kauman Kuantan Mudik harus mengakui kecepatan Putri Bungsu Dubalang Hitam dari Redang Inhu.
Sementara, Tigo Namo Tuah Nagori harus pulang kampung setelah dihempaskan Pahlawan Kuantan Cahayo Kuansing dari Sentajo Raya. Sedangkan, runner up rayon III di Gunung Toar, Siligi Biso Pulau Kiambang dari Sampurago Hulu Kuantan yang harus pulang kampung karena dikalahkan Ngiang Kuantan Cahayo Kuansing Pemprov Riau dari Gunung Toar.
Runner up pacu jalur uji coba di Gunung Toar 2019 dan juga yang pernah juara di Tepian Narosa, Singa Kuantan Tracks Kuansing dari Sungai Pinang Hulu Kuantan mengakui kecepatan Tuah Inayan Mandulang Untuang dari Pulau Aro Kuantan Tengah. Sementara itu, sebanyak 44 jalur lainnya, berhasil melanjutkan kiprahnya ke putaran ketiga, Sabtu (24/8) hari ini.
Dari Kabupaten Inhu tercatat ada 12 jalur. Sisanya 32 jalur lagi berasal dari Kuansing yang masing-masing berasal dari Kuantan Tengah (tujuh jalur), Kuantan Mudik (lima jalur), Pangean (tiga jalur), Cerenti (tiga jalur), Kuantan Hilir Seberang (tiga jalur), Sentajo Raya dengan Hulu Kuantan (masing-masing 2 jalur) dan Kecamatan Benai (satu jalur).
Kalah, Atlet Jalur Lempar Pendayung
Jalannya pacu jalur hari kedua kemarin, sedikit ternoda. Pasalnya, ada atlet jalur yang emosi karena kalah. Ini dilakukan atlet Ghajo Montili dari Kari Kuantan Tengah yang tidak terima kekalahannya dari Kilek Keramat Muaro Laii Pemprov Riau dari Pauh Angit Pangean.
Saat mencapai finish, haluan Kilek Keramat yang berpacu di lintasan sebelah kiri lebih awal masuk pancang finish. Jauh mendahului Ghajo Montili. Usai berpacu, dari pantauan Riau Pos, sejumlah atlet jalur sempat melemparkan dayung ke arah Jalur Kilek Keramat. Beruntung tidak terjadi bentrokan fisik meski kedua jalur sempat berdekatan.
Terlihat dari kejauhan, para atlet Ghajo Montili silih berganti melempari atlet Kilek Keramat. Bersyukur, para atlet Kilek Keramat tidak tersulut emosi. Dan menghadapinya dengan tenang meski dilempari batu oleh oknum atlet Ghajo Montili. Berulang kali dilempari batu dari arah tebing seberang arena pacu, atlet Kilek pun diselamatkan oleh para pemuda Kenegerian Telukkuantan bersama aparat kepolisian.
Akhirnya, situasi yang tegang itu mereda. "Mari sama-sama kita jaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan pacu jalur berlangsung," ajak Sekda Kuansing Dianto Mampanini, kemarin.(jps)
Editor: Arif