Warga Sungai Sorik Tiga Tahun Gagal Panen

Kuantan Singingi | Senin, 23 Desember 2019 - 08:16 WIB

Warga Sungai Sorik Tiga Tahun Gagal Panen
air bersih: Dengan menggunakan sampan, warga mengambil air bersih ketika Desa Buluh Cina terendam air dampak meluapnya Sungai Kampar, baru-baru ini. (MHD AKHWAN/RIAUPOS)

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Ga­gal panen dialami menyeluruh oleh masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi selama tiga tahun ini. Kali ini, masyarakat Sungai Sorik, Kecamatan Kuantan Hilir Seberang (KHS) yang mengaku merasakan gagal panen berturut-turut tiga tahun terakhir.

"Mayoritas masyarakat kami adalah bertani. Sekarang sudah tiga tahun kami gagal panen padi. Ini adalah tahun keempat. Mudah-mudahan tidak gagal lagi," harap Kepala Desa Sungai Sorik,  Sariyono dalam sambutannya saat reses anggota DPRD Riau H Sukarmis, di desanya, Sabtu malam (21/12).


Tidak hanya masya­ra­katnya di Sungai Sorik, diakui Sariyono, mayoritas petani padi di KHS juga mengalami gagal panen. Termasuk juga di Kecamatan Benai, Pangean, Inuman dan Cerenti. Dan pihaknya berharap agar ada solusi dari pemerintah daerah agar tahun tanam bisa disesuaikan dengan kondisi alam.

"Sepertinya sekarang tahun tanam kita tidak sama. Tidak kompak. Tidak sejalan antara pemerintah dengan masyarakat. Kalau pemerintah, menganjurkan September lalu, sudah mulai padi ditanam. Buktinya sekarang banjir merendam sawah-sawah masyarakat kita. Ini harus ada solusi," katanya.

Sebelumnya, gagal panen juga dirasakan oleh masyarakat Pulau Ingu Benai. Kepala Desa Pulau Ingu, Dedi Kurniawan menyebut, akibat gagal panen selama 3 tahun ini berdampak terhadap ekonomi masyarakatnya. "Ini berdampak terhadap ekonomi masyarakat. Akibat gagal panen, ekonomi jadi anjlok,"

Begitupula yang disampaikan Kepala Desa Pulau Rengas Pangean, Lion Miskanto. "Masyarakat kami memasuki tahun keempat gagal tanam dan gagal panen. Kalau menurut saya, pasnya musim tanam ini awal Januari 2020," sebutnya.

Anggota DPRD Kuansing Dr Adam SH MH mengaku prihatin atas kondisi para petani di Kuansing yang memasuki tahun keempat gagal panen. Ke depan, Ia mengingatkan pemerintah harus mendengarkan keluhan dan pendapat masyarakat. Terutama para pemuka masyarakat dan pemuka adat.

"Kalau dulu, masyarakat kita panennya berlimpah. Kini, dimana-mana kita mendengar para petani kita selalu gagal panen. Saya minta, pemerintah harus mendengar aspirasi masyarakat soal tahun tanam ini," katanya.

Anggota DPRD Riau H Sukarmis pun turut menanggapi. Ia meminta masyarakatnya bersabar. Ke depan, Ia siap memperjuangkan aspirasi para petani ini di Pemprov Riau agar nantinya bisa mendapat benih yang bagus. "Gagal panen, tentu kita harus menanam lagi. Mudah-mudahan nanti petani kita kembali produksi padinya berlimpah. Petani padi kita kembali sejahtera," ujarnya.(gem)

Laporan Juprison, Teluk Kuantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook