2020, Pacu Jalur Kembali Masuk Kalender Wisata Nasional

Kuantan Singingi | Kamis, 22 Agustus 2019 - 09:36 WIB

2020, Pacu Jalur Kembali  Masuk Kalender Wisata Nasional
PAWAI JALUR: Sejumlah jalur mengikuti pawai dalam rangka menorehkan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) kategori pacu jalur terbanyak di Sungai Kuantan pada Festival Pacu Jalur Tradisional Kuansing 2019 di Tepian Narosa, Telukkuantan, Rabu (21/8/2019). Foto bawah, Menteri Pariwisata Arief Yahya (empat kanan) ikut menari randai bersama Gubernur Riau Drs H Syamsuar MSi (tiga kanan) dan Wakil Bupati Kuansing H Halim (dua kanan).(JUPRISON/RIAU POS)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Pacu jalur adalah tradisi masyarakat di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuan­sing), Riau. Telah diwarisi sejak ratusan tahun lalu. Tradisi ini pun terus mengalami perkemba­ngan hingga sekarang. Jalur adalah sebuah kata yang dimaknai perahu panjang yang terbuat dari kayu besar dan panjang. Yang usianya berkisar 20 tahun ke atas. De­ngan muatan pemacunya berkisar 40 hingga 60 orang. Sejak 2018 hingga tahun ini, pacu jalur tidak lagi masuk dalam kalender wisata nasional.

Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya di hadapan masyarakat Kuansing dan Gubernur Riau (Gubri)  H Syamsuar beserta forkopimda dan Wabup Kuansing H Halim dan para tokoh masyarakat membeberkan persoalan tidak masuknya pacu jalur ke dalam kalender pariwisata nasional pada 2018 dan 2019. Selain kurangnya publikasi media atau promosi, Arief Yahya juga mengatakan kurangnya pengunjung dari mancanegara. Namun diakuinya, pacu jalur adalah tradisi yang luar biasa dan punya nilai.


"Nah, itulah sebabnya pacu jalur tidak masuk ke dalam event nasional,” kata Arief Yahya dalam pidatonya pada pembukaan Festival Pacu Jalur (FPJ) Tradisional Kuansing 2019 di lapangan Limuno Telukkuantan, Rabu (21/8). Arif Yahya memastikan, tahun 2020 mendatang, pacu jalur masuk dalam kalender wisata nasional. “Penyebab kenapa tidak masuk. Itu tadi. Tapi, untuk tahun 2020, saya pastikan pacu jalur yang menjadi event terbesar di Riau ini masuk kedalam kalender pariwisata nasional," ujar Arief disambut tepuk tangan ribuan undangan yang hadir.

"Pasti gembira, kan," sambung Arif sambil tersenyum ke hadapan masyarakat Kuansing yang menyaksikan prosesi pembukaan pacu jalur itu.

Meski begitu, Arief meminta kepada pemerintah daerah untuk membenahi akses menuju daerah tersebut. Karena akses yang baik akan menumbuhkan tingkat popularitas wisata itu sendiri.

"Selain akses, pemerintah daerah harus menyisihkan anggaran untuk media sebagai publikasi. Selama ini ada kesalahan daerah yang mengabaikan fungsi media untuk menaikan popularitas wisatanya. Untuk apa kita punya pariwisata besar, tapi orang lain tidak mengetahui," kata Arief.

Pacu jalur, lanjut Arif, sudah menjadi trending topik sejak dua hari lalu. "Ini keuntungan masyarakat Kuansing. Tadi saya memantau media nasional, hampir semua media besar memberitakan pacu jalur ini. Tentu ini akan berpengaruh terhadap turis nantinya,” tutup Arief.(jps/yas)

>>>Selengkapnya baca koran Riau Pos

Editor: Arif Oktafian









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook