TELUKKUANTAN(RIAUPOS.CO) - Anggota DPRD Riau asal Kuansing, Komperensi SP MSi, Jumat (21/2) reses ke Desa Lubuk Ramo Kecamatan Kuantan Mudik.
Kunjungan reses, Komperensi di Desa Lubuk Ramo ini, merupakan reses yang pertama sejak dilantik 6 September 2019 lalu. Hal ini tidak di sia-siakan masyarakat untuk menyampaikan aspirasi yang ada selama ini agar bisa diperjuangkan Provinsi Riau.
Kepala Desa Lubuk Ramo, Fauzi mengatakan, ada beberapa aspirasi yang mendesak dari masyarakat. Pertama, perlu dibangun sebuah jembatan yang akan menghubungkan ke jalan produksi masyarakat.
"Kami sangat butuh sebuah jembatan, karena akan menghubungkan ke jalan produksi, yang saat ini belum ada dan menyulitkan bagi masyarakat untuk membawa hasil hasil perkebunan," ujarnya.
Kedua, masyarakat Desa Lubuk Ramo masih membutuhkan Rumah Layak Huni (RLH). Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan. Pemerintah desa mengusulkan setidaknya butuh dibangun rumah layak huni sebanyak 17 unit RLH.
Anggota DPRD Riau, Komperensi, SP. M.Si menyebutkan resesmerupakan agenda rutin DPRD Provinsi Riau turun ke daerah pemilihannya untuk menyerap aspirasi masyarakat.
Selain ke Desa Lubuk Rami, kata Komperensi, ia akan turun sendiri menemui masyarakat di 16 titik, yang berlangsung 21-28 Februari 2020. "Hari ini, kami mengadakan reses di Desa Lubuk Ramo, Pantai, Air Buluh dan Seberang Cengar," ujarnya.
Menanggapi usulan dan aspirasi masyarakat yang disampaikan Kepala Desa Lubuk Ramo, Fauzi, ia sangat mendukung setiap usulan yang memang menjadi salah satu tujuan dilakukannya reses ini, yaitu menampung aspirasi masyarakat untuk diperjuangkan di tingkat Provinsi.
"Semua aspirasi yang disampaikan oleh kepala desa dan masyarakat, akan kita tampung dan nantinya akan kita bahas bersama instansi terkait di tingkat Provinsi Riau," tambahnya.
Apalagi usulan itu datang dari masyarakat Kuansing, kampung halamannya. Komperensi berjanji akan memperjuangkan setiap usulan yang diperolehnya selama reses ini. Apalagi soal infrastruktur, adalah komisi tempatnya bernaung saat ini.
Laporan Desriandi Chandra
Editor: Deslina