TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Dalam upaya menstabilkan harga bahan komoditi di Kuansing, Pemkab mengikutsertakan beberapa hasil komoditi yang menjadi andalan di Pasar Lelang Komoditas Agro Provinsi Riau, di Aula SMK Negeri 2 Telukkuantan, Senin (16/12)
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kuansing, Dr H Dianto Mampanini SE MT mengatakan bahwa dengan adanya pasar lelang di Kuansing, akan membuat harga komoditi menjadi stabil. Dengan demikian, akan memberikan kepastian harga terhadap para petani.
"Seperti yang disampaikan oleh perwakilan dari pemenang lelang tadi, bahwa harga karet Kuansing sempat terjual Rp9.310 perkilo. Nah, inikan sedikit memberikan jaminan. Sebab kalau ikut lelang ini, harga tidak akan jauh berubah," kata Dianto didampingi Kadis Kominfo, Samsir Alam dan Kadis Perindagkop, Azhar.
Dianto berharap, harga komoditi seperti karet, belakangan ini sering menjadi keluhan bagi petani. Sebab, selain harga yang berubah-ubah, harga yang dijual petani kepada pembeli juga relatif murah.
"Kalau harga karet kita rata-rata diatas Rp10 ribu perkilo, maka masyarakat kita sudah sangat terbantu. Maka dari itu, kita berharap, dengan adanya pasar lelang ini, minimal akan membuat petani tidak merasa cemas dengan anjloknya harga. Dan ini akan kita upayakan supaya rutin," tambah Dianto.
Sementara Ketua Asosiasi Petani Karet Kuansing (Apkarkusi) Sepriyadi mengatakan adanya pasar lelang merupakan penghargaan bagi kelompok tani. Pasalnya harga relatif lebih stabil. "Satu tempat, satu harga. Harga stabil, tentu ini bisa meningkatkan kesejahteraan kelompok tani," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan perwakilan PT Kilang Lima Gunung, Hendril Saputra. Menurutnya, dengan adanya pasar lelang di Kuansing, harga karet akan stabil. "Harga tertinggi karet di Kuansing pada akhir Desember 2018 lalu pernah mencapai Rp9.980 perkilo," beber Hendril. (yas)