DAMPAK COVID-19

Dua Objek Wisata di Lubuk Ambacang Terpaksa Ditutup

Kuantan Singingi | Selasa, 16 Juni 2020 - 00:47 WIB

Dua Objek Wisata di Lubuk Ambacang Terpaksa Ditutup
Pengunjung asik menikmati air sungai di pemandian Batang Ogan Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Ahad (14/6/2020).(MARDIAS CHAN/RIAUPOS.CO)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Pemerintahan Desa Lubuk Ambacang, Kecamatan Hulu Kuantan, Kabupaten Kuansing bersama BPD, Ninik Mamak tokoh masysarakat dan pemuda menutup sementara dua objek widasa yang menjadi andalan desa tersebut.

Kedua objek wisata tersebut masing-masing, Air Terjun Ttujuh Tingkat Batangkoban dan Pemandian Ngarai Batang Ogan. Dua objek wisata ini termasuk dalam objek wisata Kuansing yang paling diburu pengunjung.


Pantauan Riaupos.co di dua objek wisata tersebut sejak lebaran hingga pekan kedua bulan Juni telah dikunjungi mencapai 2.000 orang. Pengunjung tersebut tersebar dari berbagai kecamatan di Kuansing.

Menurut Kepala Desa Lubuk Ambacang Iid Siswandi saat dihubungi Riaupos.co, Senin (15/6/2020) menyebutkan bahwa penutupan tersebut bersifat sementara.

"Ini sudah kesepakatan bersama dengan semua unsur. Tadi malam kami sudah rapat membahas ini. Maka diputuskan, mulai hari ini (Senin, red) dua objek ini ditutup. Ini berkaitan dengan adanya 3 warga Singingi Hilir yang terkonfirmasi Covid-19," kata Iid Siswandi.

Dengan ditutupnya dua objek wisata tersebut, lanjut Iid, maka pemerintahan desa sudah berupaya menyelamatkan warganya dari penyebaran Covid-19.

"Kita kan tidak bisa mengetahui pengunjung datang dari mana. Lagian, Lubuk Ambacang ini juga termasuk dekat dengan Kecamatan Singingi Hilir jika pengunjung melewati akses jalan Jake-Lubuk Ambacang," kata Iid.

Pemerintahan desa mengimbau masyarakat untuk bisa sama-sama memahami situasi yang terjadi saat ini. "Ini untuk kebaikan kita semua. Kita tidak mau warga kita terpapar nantinya," harap Iid.

Kepada pengunjung dari luar Lubuk Ambacang yang ingin berkunjung ke Batangkoban dan Batang Ogan, diminta untuk menunda dulu. Sebab, pihak pemerintahan desa dan BPD tidak akan memberi izin masuk bagi pengunjung.

"Setelah kasus Covid-19 ini selesai, kita akan buka kembali. Ini memang merugikan masyarakat kami. Tapi bagaimana lagi, kita tentu mencari mana yang terbaik," ujar Iid.

 

Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: E Sulaiman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook