Pekerja PETI Tewas Tertimbun Longsor

Kuantan Singingi | Kamis, 14 September 2023 - 14:05 WIB

Pekerja PETI Tewas Tertimbun Longsor
Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, Bupati Kuansing H Suhardiman Amby meninjau lokasi PETI di Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah yang memakan korban, Kamis (14/9/2023). (HUMAS POLRES KUANSING)

TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Aksi penambangan emas tanpa izin (PETI) di Kuansing memakan korban. Dua pekerja yang sedang melakukan aktivitas ilegal itu, tertimbun tanah longsor saat menambang.

Satu orang pekerja berhasil diselamatkan. Sementara satu pekerja lainnya, ditemukan meninggal dunia saat ditemukan sehari setelah kejadian.


Peristiwa itu terjadi di Rawang Lowe Dusun Sungai Kuning, Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah, Kabupaten Kuansing, Rabu (13/9/2023) pukul 16.30 WIB.

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH melalui Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Linter Sihaloho SH MH, Kamis (14/9/2023) menjelaskan, kejadian itu berawal Rabu 13 September 2023, para pekerja PETI melakukan aktivitas penambangan emas di Rawang Lowe, Dusun Sungai Kuning, Desa Munsalo Kopah, Kecamatan Kuantan Tengah seperti biasanya. Namun sekitar pukul  16.30 WIB terjadi longsor di lokasi aktivitas PETI tersebut. Di mana kedalaman lubang sebelum terjadi longsor diperkirakan sekitar 10 meter.

Akibat terjadinya longsor, dua orang pekerja PETI tertimbun reruntuhan tanah. Satu orang pekerja berinisial IL (44) berhasil diselamatkan. Sementara satu orang pekerja lainnya inisial DM (30) belum ditemukan saat kejadian hingga pencarian hingga Kamis dini hari.

DM (30) baru ditemukan, Kamis (14/9/2023) sekitar pukul 08.00 WIB di lokasi kejadian dalam keadaan sudah meninggal dunia dan langsung dikebumikan dipekuburan Dusun Jaya Kopah.

Korban yang tertimbun DM (30) merupakan anak kandung dari M (65) yang merupakan pemilik lahan dari lokasi tempat aktivitas PETI tersebut.

Pekerja PETI berinisial IL (44) yang berhasil ditemukan saat pencarian di lokasi tersebut warga menjumpai rambut korban. Kemudian warga menarik rambut korban hingga korban berhasil dikeluarkan dari timbunan tanah yang longsor tersebut.

Dalamnya lubang lokasi yang tertimbun longsoran tanah membuat anggota tim evakuasi beserta masyarakat sulit untuk  melakukan penggalian secara manual malam itu.

Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito, Kamis ( 14/9) pukul 10.00 WiB bersama Bupati Kuansing H Suhardiman Amby dan rombongan lainnya langsung mendatangi rumah duka setelah sebelumnya mendapatkan informasi dari anggota di lapangan bahwa korban DM (30) pada pukul 08.00 WIB telah diketemukan dari lokasi kejadian ( TKP) dalam keadaan sudah meninggal dunia dan langsung dikebumikan di pekuburan Dusun Jaya Kopah.

Selesai mengunjungi rumah duka, Kapolres Kuansing bersama Bupati dan rombongan melihat langsung lokasi tempat kejadian tertimbunnya pelaku PETI yang mengakibatkan salah satu korbannya meninggal dunia.

Di sela kegiatan pengecekan TKP, Kapolres Kuansing AKBP Pangucap menyampaikan kepada awak media, aktivitas PETI jenis dompeng darat memiliki resiko besar bagi pekerja PETI. Di mana para pekerja PETI harus membuat lubang. Lubang yang debut dapat menjadi potensi terjadinya longsor yang dapat menimbun pekerja PETI itu sendiri.

Kejadian tertimbunnya pekerja PETI, bukanlah yang pertamakali terjadi di Kuansing. Sebelumnya juga pernah terjadi kejadian serupa di Desa Serosa Kecamatan Hulu Kuantan pada bulan Agustus 2020. Di mana kejadian itu memakan korban sebanyak empat orang meninggal dunia. Meski begitu, tidak memberi efek jera bagi pelaku PETI lainnya.

Polres Kuansing akan tetap melakukan penyelidikan dan penyidikan serta upaya - upaya hukum lainnya dengan tegas agar tindakan tersebut dapat menimbulkan efek jera bagi pelaku PETI.

Laporan: Desriandi Candra (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook