TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Keseriusan Polres Kuantan Singingi (Kuansing) dalam penanganan aktivitas Penambangan Emas tanpa Izin (PETI) di wilayah hukumnya terbukti dengan terusnya dilakukan operasi.

Kali ini Polres Kuansing melakukan operasi penertiban PETI di Desa Tanah Bekali, Kecamatan Pangean, Selasa (9/5). Dalam operasi itu, polisi menemukan beberapa rakit PETI yang sudah ditinggal pelaku karena mengetahui kedatangan polisi.

Seperti yang disampaikan Kapolres Kuansing AKBP Pangucap Priyo Soegito SIK MH melalui Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Linter Sihaloho SH MH kepada wartawan, Selasa (9/5). Menurut Linter, saat operasi itu, pihaknya merusak rakit PETI dengan cara dibakar.

“Pada saat personel Polres Kuansing dan Polsek Pangean tiba di TKP, tidak ditemukan pelaku di lapangan. Hanya ditemukan rakit dan mesin dompeng yang digunakan pelaku untuk melakukan aktivitas. Tim juga memusnakan rakit dengan cara dibakar,” kata Linter.

Seperti yang disampaikan Linter, polisi sudah berulang kali melakukan penertiban di lokasi tersebut. Namun, pelaku masih tetap melakukan aktivitas PETI yang membahayakan pelaku dan merusak lingkungan.

“Pak Kapolres meminta, apabila masih ada aktivitas PETI harus ditindak tegas. Sebab, selama ini, imbauan yang disampaikan polisi melalui pengumuman tidak diindahkan pelaku,” tegasnya.

Linter juga membeberkan kendala yang dihadapi personel saat melakukan penertiban. Selain medan yang jauh, kondisi alam juga terbuka. Sehingga kedatangan petugas dapat diketahui pelaku. Akibatnya, dengan cepat melarikan diri, menyeberangi sungai sehingga menyulitkan dalam penangkapan.

Dalam penertiban yang dipimpin Wakapolres Kuansing, Kompol, Lilik Surianto SST SH itu, ikut mendampingi, Kasat Reskrim Polres Kuansing AKP Linter Sihaloho, SH MH, Kasat Samapta Polres Kuansing, AKP Hajjarul Aswadiman, Kapolsek Pangean, AKP Sony Jaselman Ritonga SH, Para Perwira Polres Kuansing dan personel Polsek Pangean.(gem)

Laporan MARDIAS CAN, Telukkuantan