Kakak Adik Jadi Pejabat di Satu Instansi

Kuantan Singingi | Kamis, 09 Januari 2020 - 10:11 WIB

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Ada yang dinilai janggal dari pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Kuansing. Pasalnya, ada sejumlah jabatan di satu instansi yang diisi oleh mereka yang punya hubungan darah, sebagai kakak adik atau abang adik.

Dari informasi yang dirangkum Riau Pos, sedikitnya, ada dua instansi yang ditempati dua bersaudara mengisi jabatan penting eselon III. Misalkan di Dinas Permukiman dan Pertanahan (Perkimtan) Kuansing. Ada RA menjabat sebagai sekretaris Dinas Perkimtan. Sementara, sang abang, KA menempati jabatan Kabid Perumahan dan Permukiman Dinas Perkimtan Kuansing.


Selanjutnya, di Dinas Kesehatan (Diskes) Kuansing. Ada Hel menjabat sebagai Sekretaris Diskes. Sementara, sang adiknya, drg Suh menjabat sebagai Kabid Pelayanan Kesehatan di Diskes Kuansing.

Ketua Komisi I DPRD Kuansing yang membidangi Hukum dan Pemerintahan, Jefri Antoni ST turut menyoroti sejumlah kejanggalan pelantikan sekitar 191 pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemkab Kuansing.

Mulai dari soal hubungan sedarah menjabat di satu instansi. Hingga penurunan eselon sejumlah pejabat. Termasuk soal dugaan adanya polemik antara bupati dan wakil Bupati Kuansing dan juga Sekda Kuansing pada hari pelantikan yang membuat molor pelantikan sekitar 5 jam lebih dari jadwal yang ditentukan sebelumnya.

“Instansi terkait akan dipanggil. Termasuk juga sekda. Apa sebenarnya yang terjadi dengan pelantikan kemarin. Karena ini menyangkut juga soal etika dan nasib para pegawai,” kata Ketua Komisi I Jefri Antoni kepada Riau Pos di Telukkuantan, Rabu (7/1).

Jefri Antoni mengakui, pelantikan pejabat memang adalah hak prerogatif pemerintah. Namun jika ada hal-hal yang janggal dan disinyalir menyalahi aturan, serta merugikan para ASN. Maka, katanya, pihaknya di Komisi I DPRD Kuansing berhak melakukan tugas pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

“Berdasarkan informasi dan laporan yang kami terima, pelantikan sempat molor 5 jam dari jadwal sebelumnya. Harusnya sore. Tahu-tahu pelantikan baru dimulai jam 9 malam. Bahkan undangan dari forkopimda Kuansing pun sempat bubar akibat proses pelantikan yang terus molor,” sebutnya.

Bahkan ada informasi, ada pegawai yang sudah berpakaian lengkap, namun gagal dilantik.(jps)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook