TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) -- Setelah satu hari ditertibkan, aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak Benai kembali beraktivitas. Kondisi ini membuat Kapolres Kuansing AKBP Henky Poerwanto SIK MM geram.
Alhasil, sebanyak 20 kapal PETI yang berada di dua lokasi tersebut dihancurkan anggota Polres Kuansing, Jumat (6/11). Hal itu setelah adanya laporan masyarakat yang menyebutkan beraktivitas kembalinya aktivitas PETI di dua lokasi itu.
"Iya betul, saya mendapat laporan kembali bahwa hari Kamis kemarin aktivitas PETI di wilayah Desa Gunung Kesiangan dan Banjar Lopak kembali mulai. Padahal sebelumnya sudah dilakukan pembakaran alat dompeng di sana," kata Kapolres.
Saat mendatangi lokasi, petugas langsung membawa mesin pemotong kayu (chainsaw) serta palu godam untuk memotong dan meluluhlantakkan seluruh rakit yang ada di TKP.
"Kepada siapapun yang mendalangi aktivitas PETI dompeng emas akan kami proses hukum, walaupun aksi PETI yang dilakukan tergolong licin. Sepandai-pandainya tupai melompat, pasti akan jatuh juga," tegas Kapolres.
Kapolres juga sudah menginstruksikan kepada Kapolsek Benai untuk melaporkan setiap hari mengenai situasi di lokasi TKP. Bila ada indikasi beraktivitas kembali akan dilakukan penindakan lebih tegas.
Laporan: Mardias Chan (Telukkuantan)
Editor: Rinaldi