KISAH ABANG ADIK, DUA JOMPO TERLANTAR

Hidup dari Belas Kasih Tetangga sejak Setahun Lalu

Kuantan Singingi | Rabu, 05 Februari 2020 - 11:31 WIB

Hidup dari Belas Kasih Tetangga sejak Setahun Lalu
SALURKAN BANTUAN: Ketua IKKD DPRD Kuansing Wella Mayang Sari Andi Putra bersama sejumlah istri anggota DPRD lainnya menyalurkan bantuan makanan dan pelayanan kesehatan kepada orang tua jompo yang terlantar dan lumpuh di Desa Kampung Medan, Kuantan Hilir, Kuansing, Selasa (4/2/2020). (juprison/riau pos)

Hidupnya sudah dimakan usia, namun tidak jaminan untuk hidup mapan dan berkecukupan. Itulah yang dialami dua sepupu, abang dengan adik di Desa Kampung Medan Kecamatan Kuantan Hilir. Siapa mereka?

KUANTAN SINGINGI (RIAUPOS.CO) -- Dia adalah Agusman Rais alias Agut ( 72) dan Hamzah (70). Dia adalah sepupu sebagai abang dengan adik. Keduanya sama-sama ditelantarkan.


Beruntung, Ketua Ikatan Keluarga Kesejahteraan DPRD Kuansing Wella Mayang Sari SE MSi. Istri dari Ketua DPRD Kuansing Andi Putra SH MH, bersama istri para anggota DPRD Kuansing lainnya datang menjenguk kedua orang jompo tersebut, Selasa (4/2).

Saat dijenguk, Hamzah meneteskan air mata. Ia mengaku, masih punya tiga putra. Ada dua orang di Jakarta. Dan satu orang di Pekanbaru.

Kepada sejumlah istri anggota DPRD Kuansing, seperti Wella Mayangsari Andi Putra, Diana Olesia Maspar, dr Siska Riko Nanda dan Leli Derlina Sastra, Hamzah berujar, bahwa dirinya ditelantarkan sang anak sejak setahun lalu.

Oleh anaknya, Hamzah dikirim pakai travel ke Baserah dalam kondisi sakit dan lumpuh. Sejak saat itu hingga sekarang, dirinya bersama abang sepupu bernama Agut, hidup di salah satu rumah keluarga di kawasan Desa Kampung Medan.

“Ini rumah tinggal, namun masih milik sanak keluarga. Untuk beraktivitas, dan makan kami hanya menunggu belas kasihan tetangga," ujarnya menangis.

"Saya sudah tidak bisa berdiri, sehingga untuk beraktivitas harus ngedit. Sedangkan abang saya, Agut masih agak kuat berjalan," ujar Hamzah lagi.

Untuk memenuhi keperluan sehari hari, Hamzah mengaku hanya diantarkan makan oleh kemenakan dan tetangga. "Kami diantarkan makan oleh kemenakan dan tetangga. Kadangkala tidak ada sama sekali makanan," tutur Hamzah sambil terus menangis.

Sementara Doni, tetangga abang adik sepupu ini berujar, bahwa dirinya dan istri yang selalu mengantarkan makanan untuk kedua pria jompo ini. Namun karena bekerja serabutan, diakuinya, tidaklah maksimal membantu. “Kadang hidup kami pun tidak mencukupi,” tuturnya.

Setakad ini, diakui Doni, tidak ada bantuan dari pihak desa, kecamatan maupun dinas terkait terhadap kedua orang tua ini. "Baru ibuk-ibuk ini yang memberikan bantuan. Mudah-mudahan ada pihak lain yang peduli," harap tetangga Hamzah dan Agut ini.

Sementara Ketua IKKD DPRD Kuansing Wella Mayangsari Andi Putra bersama tiga rekannya menawarkan pelayanan kesehatan kepada kedua orang tua jompo agar mereka ini dirawat di panti jompo.

"Kami akan rekomendasikan Bapak dirawat di Panti Jompo," ujar istri Andi Putra itu kepada kedua orang tua itu penuh haru.

Bahkan dr Siska Riko Nanda sempat memeriksa tensi dan cek kesehatan kedua jompo itu. Sembari memberikan sejumlah obat. "Semoga Bapak bersedia dirawat di Panti Jompo," harap Siska.

Saat menjenguk, istri Ketua DPRD Kuansing Andi Putra bersama sejumlah istri anggota DPRD Kuansing lainnya itu, datang membawa sembako, tempat tidur, selimut dan beberapa makanan ringan.

Sedangkan kondisi rumah yang ditempati kedua jompo itu terlihat, kumuh, besing dan tidak terawat. "Dan mari sama-sama kita taruh kepedulian terhadap mereka," pinta dr Siska.***

Laporan JUPRISON, Telukkuantan









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook