DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kota Dumai diketahui bernama Ronauli (47) jadi korban jambret. Parahnya kejadian itu terjadi pada siang hari, Rabu (28/3) di Jalan Hasanudin tepatnya di depan Hotel Super Star.
Aksi pelaku kejahatan tersebut memang tergolong nekat. Pasalnya tempat pelaku melakukan aksi jambret tersebut pada siang hari lalu lintas di Jalan tersebut cukup padat. Kejadian ini tentunya cukup meresahkan masyarakat karena pelaku berhasil kabur dan berhasil merebut gelang emas seberat 12,5 gram. Pelaku saat ini masih berkeliaran.
Informasi yang berhasil dihimpun saat itu, korban bersama anaknya mengendarai sepeda motor sedang melintas di jalan tersebut tiba-tiba datang satu unit sepeda motor yang dikendarai satu orang langsung mepet ke sebelah kanan korban dan anaknya.
Tiba-tiba pria tersebut langsung menarik paksa gelang emas seberat 12,5 gram yang dipakai oleh anaknya. Secara spontan korban saat itu langsung berusaha mengejar pelaku, namun karena pelaku memacu sepeda motor dengan kekuatan tinggi, korban kehilangan jejak pelaku dan pelaku berhasil kabur.
Atas kejadian tersebut korban merasa dirugikan sebesar lebih kurang Rp7.310.000 dan selanjutnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Dumai Barat guna pengusutan lebih lanjut.
“Laporan sudah diterima, saat ini Tim Opsnal Polsek Dumai Barat sedang memproses kasus tersebut,” ujar Kapolres Dumai AKBP Restika P Nainggolan melalui Paur Humas Polres Dumai Iptu Dedi Novarizal, Kamis (28/3).
Ia mengatakan, penyidik sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang melihat kejadian tersebut. “ Pelapor sudah dimintai keterangan, kita juga akan melihat apakah ada rekaman CCTV, karena dekat dengan hotel,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak menampakkan barang berharga saat berpergian. “Kami akan semaksimal mungkin untuk mengungkapkan kasus ini, namun kami juga minta masyarakat lebih waspada,” tuturnya.
Pelaku kejahatan selalu saja mengintai masyarakat yang menurut mereka bisa di jadikan objek kejahatan.
“Ingat kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelaku, namun juga ketika ada kesempatan, mereka langsung beraksi,” tutupnya.(hsb)