Bak Pablo Escobar, Sosok Gembong Narkoba Fredy Pratama Licin dan Tak Tersentuh 10 Tahun

Kriminal | Kamis, 14 September 2023 - 00:25 WIB

Bak Pablo Escobar, Sosok Gembong Narkoba Fredy Pratama Licin dan Tak Tersentuh 10 Tahun
Gembong Narkoba Fredy Pratama (POJOKSATU.ID)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) -  Bareskrim Polri berhasil menggagalkan peredaran 10,2 ton sabu yang dikendalikan oleh sindikat narkoba jaringan gembong narkoba paling diburu 'Fredy Pratama'.

Fredy Pratama bahkan dinobatkan sebagai gembong narkoba terbesar di Indonesia saat ini. Hal itu diungkapkan Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, dalam jumpa pers di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Selasa (12/9/2023) kemarin. Wahyu mengatakan, kasus ini berhasil diungkap berkat join operation yang melibatkan kepolisian lintas negara serta badan narkotika Amerika Serikat (Drug Enforcement Administration/DEA).


"Kita lakukan dalam bentuk join operation yang dilakukan juga dengan rekan-rekan kita dari Royal Thailand Police dan Royal Malaysia Police juga dengan US-DEA dan dengan rekan-rekan kita di Indonesia dengan Imigrasi, dengan PPATK, Bea Cukai, dan Ditjen Pas," ujar Komjen Wahyu Widada.

Meski pengungkapan kasus ini terbilang besar dengan menangkap 39 orang tersangka, sosok Fredy Pratama masih belum terdeteksi. Para tersangka tersebut telah ditangkap sejak periode Mei 2023.

"Apa yang kita lakukan pada hari ini adalah penyampaian kepada masyarakat tentang apa yang telah dilakukan dalam mengungkap kejahatan tindak pidana narkoba jaringan Fredy Pratama. Selain tindak pidana narkoba dan tindak pidana asal, kita juga melaksanakan tindak pidana pencucian uang," ujar Wahyu.

 

Tak tanggung-tanggung, jumlah barang bukti yang diamankan sejak pengungkapan kasus ini sejak 2020 berupa 10,2 ton sabu, 116,346 ribu butir ekstasi, 13 unit kendaraan, 4 bangunan, dan sejumlah uang di ratusan rekening.

 

Sosok Fredy Pratama

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Mukti Juharsa membeberkan profiil Fredy Pratama alias Miming. Menurutnya, licinnya gembong narkoba itu karena kerap berpindah dari satu negara ke negara lain. Bahkan, Fredy diduga juga kerap mengubah identitas bahkan kelakuan operasi wajah agar menyamarkan identitas aslinya.

"Ada kemungkinan dia mengubah wajah muka ya. Ya mau operasi plastik kita gak tau, dia mengubah identitas diri," ujar Mukti.

Meski licin bak Pablo Escobar, Mukti memastikan bahwa Fredy adalah orang Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Bahkan sejak tahun 2014, Fredy sudah masuk daftar pencarian orang (DPO).

Meski buron hampir 10 tahun, Mukti mengeklaim telah melacak jaringan narkoba internasional ini. Hal itu dibuktikan dengan membredeli seluruh jaringan miliknya. Bahkan, jajarannya telah menangkap pasukannya yang menjaga wilayah penyebaran sabu dan ekstasi di barat dan timur.

"Semua asetnya di Kalsel, Jawa Timur, di Jogjakarta, di Kalteng, semua kita sita semua. Di Kalsel semua habis (aset) dan Bali," tutur Mukti.

Menurut Mukti, Fredy tak hanya piawai memalsukan identitas. Dia juga menjadi penampung keuangan dan pengendali keuangan dari jaringan narkoba yang ia kendalikan. Hingga saat ini, total barang bukti yang disita dari jaringan yang terafiliasi dengan kelompok Fredy Pratama sebanyak 10,2 ton sabu.

"Perlu diingat barang bukti narkoba dan aset TPPU nilainya cukup fantastis, yaitu sekitar Rp10,5 triliun selama 2020-2023. Jadi lengkap ini, tinggal tangkap dedengkotnya aja, yaitu Freddy Pratama," tutup Mukti.

Sumber: Pojoksatu.id
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook