KEPOLISIAN

Kapolres Kampar Jelaskan Dugaan Pemukulan Remaja oleh Anak Buahnya

Kriminal | Jumat, 04 Maret 2022 - 03:06 WIB

Kapolres Kampar Jelaskan Dugaan Pemukulan Remaja oleh Anak Buahnya
Kapolres Kampar, AKBP Rido Purba SIK MH (AFIAT ANANDA/RIAUPOS.CO)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kampar, AKBP Rido Purba SIK MH, memberikan klarifikasi terkait dugaan pemukulan 3 orang remaja oleh anak buahnya, Kamis (3/3/2022).

Melalui keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, AKBP Rido sempat menjelaskan kronologis serta awal mula bagaimana dugaan pemukulan tersebut bisa terjadi.


"Bahwa peristiwa ini berawal pada Sabtu 26 Februari 2022 sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu Tim Tembak Polres Kampar tengah melakukan patroli Harkamtibmas di seputaran Bangkinang, untuk mencegah tindak kejahatan dan juga mengantisipasi kegiatan balap liar yang kerap dilakukan para remaja pada malam Minggu," ucap AKBP Rido.

Ia melanjutkan, saat melaksanakan patroli dan melewati Jalan Ahmad Yani di  Bangkinang, tim melihat remaja yang mencurigakan sedang mengendarai sepeda motor  tanpa plat nomor yang berbonceng tiga dan tidak memakai helm.

Kemudian petugas yang tengah berpatroli ini coba menghentikan mereka. Namun remaja yang tengah mengendarai motor berbonceng tiga tersebut berusaha melarikan diri dengan menambah kecepatannya. Karena tidak koperatif, sehingga timbul kecurigaan petugas terhadap mereka sebagai pelaku kejahatan. Lalu tim berupaya melakukan pengejaran.

"Setelah dilakukan pengejaran dan dipepet dengan motor yang dikendarai petugas, para remaja ini tetap tidak mau berhenti, bahkan menabrak bagian belakang motor patroli hingga lampu seinnya pecah dan anggota patroli ini hampir terjatuh, namun akhirnya mereka berhasil diamankan," paparnya.

Saat petugas menanyakan surat-surat kendaraannya, para remaja tidak dapat menunjukkan. Lalu petugas meminta mereka beserta motor yang dikendarainya dibawa ke Polres Kampar untuk dilakukan penilangan.

Saat itu petugas melihat salah satu dari remaja, yakni Dedi, memiliki masalah dalam penglihatannya. Karena pada waktu akan dibawa ke Polres Kampar dia terlihat bingung untuk menaiki sepeda motor. Ketika ditanyakan kepada temannya, disampaikan bahwa Dedi memang mengalami masalah penglihatan sejak lahir.

"Tidak ada pemukulan yang dilakukan oleh anggota terhadap remaja ini. Mereka hanya diberikan arahan untuk tidak melakukan hal-hal yang melanggar aturan maupun tindak kejahatan," imbuhnya.

Hingga saat ini dari pihak remaja yang telah ditilang pihak kepolisian, dikatakan dia, belum ada datang ke Polres Kampar untuk mengurus kendaraannya dengan membawa surat-surat kendaraan yang telah ditilang petugas itu. Bahkan bila memang ada pemukulan, Rido mempersilahkan para remaja untuk melapor dan akan di lakukan visum oleh pihaknya.

"Bila memang dari mereka merasa ada yang dipukul oleh anggota Kepolisian Kampar, silakan datang melapor ke Polres Kampar, nanti akan kami visum untuk memastikan kebenarannya," tuturnya.

Rido juga memastikan telah memerintahkan Propam Polres Kampar untuk melakukan pemeriksaan terhadap anggota yang disebut melakukan pemukulan, termasuk melakukan investigasi untuk mendapat keterangan dan penjelasan lebih lanjut.

Mengakhiri jawabannya, Rido menambahkan bahwa dirinya berupaya untuk menghadirkan anggota Polri selama 24 jam di tengah masyarakat. Hal ini untuk mencegah dan mengantisipasi tindak kejahatan serta mewujudkan rasa aman bagi masyarakat.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 3 remaja di Bangkinang disebut mendapat perlakuan kekerasan oleh oknum anggota Polres Kampar. Bahkan salah satu korban merupakan penyandang tuna netra. Dari pengakuan para remaja tersebut, mereka mendapat pukulan dari oknum Polres Kampar hingga beberapa kali.

Hingga berita ini dimuat, para remaja telah di periksa oleh pihak Polres Kampar. Termasuk juga oknum anggota yang disebut melakukan pemukulan, juga telah di periksa oleh Propam Polres.

Laporan: Afiat Ananda (Pekanbaru)
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook