Beberapa tahun terakhir ini, di dalam SMSnya pelaku juga membubuhkan alamat website, yang tentunya itu adalah website bikinan si pelaku yang nama dan isinya dimirip-miripkan dengan website resmi. Selanjutnya korban yang terpancing dan percaya dengan rayuan pelaku.
‘’Kemudian untuk dapat menguras uang korban yang ada dalam saldo rekening, tabungan, pelaku menyuruh korban ke ATM terdekat memandu korbannya untuk mentransfer sejumlah uang. Momen itu dimanfaatkan pelaku untuk menguras uang milik korbannya,’’ sebutnya.
Untuk itu, masyarakat juga patut waspada, jangan mudah mempercayai orang yang tidak dikenal. Baik itu penelepon atau sebagainya. Harus diwaspadai lagi yaitu, pelaku penipuan modus undian. ‘’Intinya jangan muda terperdaya, apalagi hanya dengan pesan singkat dikirim, karena sudah bisa dipastikan itu penipuan,’’tutupnya.(hsb)