Patroli yang dilakukan berhasil mengamankan 21 orang dengan rincian 18 laki-laki dan lima perempuan diduga tak memiliki identitas. Karena terjaring, 21 orang ini kemudian dibawa ke Markas Badan Satpol PP Kota Pekanbaru untuk didata. Saat didata inilah, beberapa diantara mereka menghubungi keluarga agar dijamin untuk bisa pulang. Zulfahmi menyebut, salah satu dari keluarga yang datang adalah oknum polisi yang menjemput adiknya.’’Yang datang polisi yang bertugas di Polda Riau, setelah bernegosiasi dan berdebat, kita selesaikan persoalannya. Orang yang kita tangkap ini kita kembalikan ke keluarga,’’ imbuhnya.
Namun sebelum dilepas, petugas Satpol PP meminta identitas keluarga yang menjamin. Disini keributan terjadi lagi.’’Penjamin kita minta identitas, saat itu sempat berdebat tapi selesai. Setelah itulah tak lama datang beberapa orang (polisi),’’ ungkapnya.
Apesnya, saat para pelaku datang, petugas Satpol PP yang berjaga tak banyak, hanya dua sampai tiga orang saja. Menghadapi pelaku yang berjumlah sekitar 30 orang, petugas Satpol PP tak bisa berbuat banyak. ”Mereka jadi sasaran. Ada 30 orang yang datang, pakai baju dinas dan baju bebas. Pada insiden itu anggota kita dua luka-luka dan satu di Awal Bross di opname. Sudah kita rontgent seluruh tubuhnya, ada retak di tulang punggungnya,’’ papar Zulfahmi.
Ia mengungkap, setelah kejadian Kapolresta Pekanbaru langsung datang melihat lokasi kejadian. Juga beberapa petinggi Polda Riau seperti Direktur Sabhara.(ali)