Kepala BNNP Riau Kombes Pol Ali Pranaka ketika dikonfirmasi melalui Kabid Pemberantasan AKBP Haldun mengatakan, berdasarkan informasi adanya loket tersebut pihaknya langsung melakukan penggerebekan. Dengan mengerahkan 27 personel bersenjata lengkap, tim langsung menyasar kelokasi.
”Saat kami menuju rumah target, seorang ibu-ibu berteriak menyuruh lari orang didalam rumah tersebut. Mendengar teriakan itu, beberapa orang yang diduga berada dibalik loket tersebut kemudian berlari melalui lubang-lubang rahasia di dalam rumah,” kata Haldun.
Mengatahui hal itu, tim langsung berusaha masuk ke dalam rumah. Namun tim tidak dapat masuk karena pintu depan dilapisi dengan terali besi. Tidak kehilangan akal, tim kemudian memutar ke arah belakang rumah dan mendapatkan pintu kayu kemudian melakukan pendobrakan. Didalam rumah, petugas mendapati empat orang namun diduga bukan orang di balik loket tersebut.
”Waktu kami berhasil masuk, penjaga loket tersebut sudah tidak ada. Di lantai loket, kami temukan pintu rahasia yang menghubungkan dengan rumah lain. Pintu itu kami duga menjadi tempat pelarian para penjaga loket,” paparnya.
Dari penggrebekan tersebut, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa tiga timbangan digital, 7,7 gram sabu, 13 unit handphone, dua laptop, satu bong, satu unit CCTv dan uang tunai Rp35 juta serta ribuan plastik bening diduga akan digunakan untuk membungkus sabu. Kemudian empat orang juga turut diamankan diantaranya beribisial Ag (27), Rd (29), Rk (27) dan Th (23) yang berada didalam rumah dan positif menggunakan sabu.
Dari penyelidikan pihak BNNP, ada 11 rumah lainnya di kawasan Kelurahan Kampung Dalam yang memiliki loket penjualan sabu. Untuk itu, dalam waktu dekat pihaknya akan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya untuk memberantasnya peredaran narkoba di Kampung Dalam tersebut.(yls)
Laporan : SOLEH SAPUTRA