HUKUM & KRIMINAL

Bejat!!!Kakak Beradik Digituin Ayah Kandung, Miris Anak Bungsunya ...

Kriminal | Sabtu, 20 Februari 2016 - 15:45 WIB

Bejat!!!Kakak Beradik Digituin Ayah Kandung, Miris Anak Bungsunya ...

Tidak Ada Kulakukan Itu, Aku Sayang Anak-anakku

A diperiksa Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Padangsidimpuan, Jumat (19/2) setelah dilaporkan melakukan pencabulan terhadap dua putrinya.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Namun, pria yang sudah menduda selama sembilan tahun ini, menolak mengakui perbuatannya meski seluruh anaknya dan beberapa tetangga membenarkan.

Saat ditanya terkait penuturan ketiga anaknya itu, A yang sehari-hari bekerja sebagai petani ini, tetap menolak meski pemeriksaan visum positif membenarkan perbuatan bejat menimpa dua anaknya itu.

“Apa itu visum? Benar. Saya tidak tahu itu. Tidak bisa baca tulis saya. Kalau (mencabuli) itu, tidak ada kulakukan meski sudah 9 tahun duda. Aku sayang anak-anakku. Tidak ada aku lakukan seperti itu, kalau memukul memang ada,” ucapnya.

“Biarpun bodoh, aku tidak ada begitu-begitu. Anak-anak tidak sekolah biaya hidup kami susah, beras saja sehari cukup sudah syukur,” sebutnya.

Kapolres Psp AKBP M Helmi Lubis SIK melalui Kasat Reskrim dan Kanit PPA Iptu Maria Marpaung mengungkapkan, penuturan kedua korban ditambah satu anak pelaku yang lain, sudah menguatkan meski pelaku tetap menolak mengaku.

“Hari ini juga sudah ada dua orang yang lain yang akan memberikan kesaksiannya, memang pandai berkilah dan berbohong pelaku ini. Sementara dari penuturan korban, mereka saling menyaksikan saat mendapat perbuatan itu,” tegasnya yang didampingi KBO Reskrim Ipda JJ Harahap.

Dititip di Rumah Aman

Demi menjaga kondisi psikis anak-anak tersebut, Yayasan Burangir sementara waktu menempatkan S, E, dan L di rumah aman yang sudah disiapkan khusus bagi anak-anak yang menjadi korban kekerasan dan kejahatan seksual.

“Untuk sementara waktu, hingga kasus ini jelas, para korban kami tempatkan di rumah aman kami. Ini juga untuk menjaga kondisi psikis atau traumatik pada mereka,” ungkap Direktur Eksekutif Yayasan Burangir Fitri Lenniwati Harahap, yang ikut merasa simpatik dengan kondisi ketiga bocah perempuan yang sudah tidak memiliki ibu itu.

“Untuk sementara kami yang menangani mereka juga mendampingi kasusnya. Untuk pihak keluarga yang ada, juga tidak salah untuk datang dan melihat mereka. Yang pasti akan kita berikan yang terbaik buat mereka,” pungkasnya. (yz/mag 01)

Sumber: Metro Siantar

Editor: Yudi Waldi









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook