"Jadi Malaysia dan Singapora itu jangan ribut masalah asap. Toh perusahaan mereka turut ambil bagian dalam bencana kabut asap ini. Itu sama saja mereka dengan maling teriak maling," katanya lagi.
Terakhir, Fakhrunnas berharap kaum inteluktual tersentuh dengan apa yang dilakukan kalangan sastrawan melalui tulisan. Setidaknya, ujar dia, jika hidup hijau tidak bisa mengubah paradigma para penguasa, paling tidak yang pola hidup masyarakat bisa berubah melalui tulisan.
"Jadi untuk hidup yang green (hijau) itu dimulai dari diri sendiri dan mulai dari sekarang," tutupnya.
Laporan: Anju Mahendra
Editor: Yudi Waldi