Video Sabotase Banjir Jakarta Kembali Beredar di Medsos

Kick Out Hoax | Kamis, 27 Februari 2020 - 10:01 WIB

Video Sabotase Banjir Jakarta Kembali Beredar di Medsos

(RIAUPOS.CO) -- Video tersebut memperlihatkan beberapa orang memasukkan puluhan karung pasir ke dalam gorong-gorong. Warganet menyebut ada oknum yang melakukan sabotase banjir dengan cara menimbun gorong-gorong agar tersumbat.

"Sebagai info bagi pemprov DKI, sila cek wilayah yang masih terdampak banjir ketika hujan deras terjadi adlh wilayah yang gorong2 atau got nya ditutupi bekas proyek galian dan buangan kulit kabel milik BUMN (listrik dan telepon). Cuma masalahnya Anies tdk seperti Ahok yg cerewet," tulis akun Twitter @do_ra_dong.


Dikutip PojokSatu.id (jpg), Ia menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Pemprov DKI dikerjain orang lain dengan cara menyumbat saluran air. "Kalian memang sedang dikerjain! Bekas galian serta kabel2 BUMN sengaja menutup lubang-lubang serapan dan tempat pembuangan air hujan. Cek dan perlihatkan kepada media," katanya.

Video serupa pernah beredar pada Januari 2020 dan November 2019. Pada Januari 2020, beredar video yang memperlihatkan beberapa orang membuang karung pasir dari truk ke dalam gorong-gorong. "Sabotase di sepanjang Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Resapan gorong air ditumpuk karung pasir," kata seorang pria yang merekam aksi itu.

Menanggapi video tersebut, asisten Pembangunan DKI Jakarta Yusmada Faizal mengatakan lubang yang diisi karung pasir bukan saluran air, melainkan lubang utilitas. "Rancangan tehnik utilitas memang demikian, supaya kalau dilindas truk, bus Transjakarta, tertahan sama karung yang dikasih sirtu, jadi gorong-gorongnya tidak ambles," ucap Yusmada dalam keterangan tertulisnya.

F A K T A

lubang yang diisi karung pasir bukan sumur resapan, tapi manhole utilitas. Akun resmi Dinas Bina Marga DKI Jakarta @BinaMargaDKI memberikan klarifikasi melalui tayangan video berdurasi 39 detik.

"Lubang tersebut bukan sumur resapan, tapi manhole utilitas. Memang speknya harus dimasukkan karung pasir sebelum ditutup. Hal tersebut untuk mengantisipasi jika terjadi kecelakaan," katanya.

Peristiwa yang direkam tersebut terjadi di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat. Namun ia memastikan aktivitas itu bukan bertujuan untuk menciptakan banjir di Jakarta demi menjatuhkan pemerintah DKI Jakarta.(jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook