PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Gangguan pernapasan hingga kanker paru-paru mengintai para perokok. Namun itu tidak menghalangi mereka untuk mendonorkan paru-parunya ketika meninggal.
‘’Bahkan, paru-paru non-perokok mempunyai angka keberhasilan hidup sedikit lebih rendah daripada paru-paru perokok,’’ kata direktur transplantasi jantung dan paru-paru dari Harefield Hospital, Andre Simon, seperti dilansir laman Daily Mail.
Pada periode jangka pendek, angka keberhasilan hidup paru-paru non-perokok adalah 77,7 persen, sementara paru-paru perokok 90,8 persen. Dr Simon juga mengatakan bahwa meski fakta tersebut nampak sedikit aneh, namun ia meyakinkan bahwa seluruh organ donor, baik dari perokok maupun bukan, telah melalui rangkaian pemeriksaan sebelum dioperasi untuk menjamin kualitas organ dan keamanan pasien.