Hindari Obesitas Tapi Jangan Diet Sembarangan

Kesehatan | Minggu, 27 Agustus 2017 - 11:26 WIB

Hindari Obesitas Tapi Jangan Diet Sembarangan
dr Imelda Goretti, M.Gizi, SpGK

RIAUPOS.CO - KATA-KATA obesitas akhir-akhir ini semakin sering terdengar. Betapa tidak, jika dilihat dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013 jumlah orang gemuk di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Bahkan data mencatat bahwa Indonesia berada pada peringkat 10 negara paling banyak masyarakatnya yang menderita kelebihan berat badan dan obesitas.

Menurut  dokter spesialis gizi klinis Rumah Sakit Awal Bros Jalan Sudirman Pekanbaru, dr Imelda Goretti, M.Gizi, SpGK,  obesitas merupakan  kondisi berlebihnya lemak tubuh sehingga terjadi kelebihan berat badan. Begitu tingginya angka penderita dan banyaknya komplikasi kesehatan yang ditimbulkan, membuat obesitas masuk ke dalam kategori penyakit.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Obesitas sebaiknya dihindari karena bisa membahayakan tubuh. Selain mengarah kepada penampilan, seseorang yang menderita obesitas memiliki risiko mudah terkena penyakit lainnya seperti diabetes tipe 2, darah tinggi, kolesterol, asam urat, osteoatritis atau peradangan sendi.

Obesitas juga bisa memicu terjadinya serangan jantung dan gangguan pernafasan. Tidak hanya itu obesitas bisa megakibatkan serangan stroke, gangguan kesuburan, hingga depresi. “Pola makan yang tidak benar merupakan penyebab terjadinya obesitas. Apalagi di masa saat ini begitu banyak makanan yang mengandung tinggi lemak dan garam. Begitu pula makanan yang manis-manis dan berkarbohidrat tinggi. Ketika asupan kalori yang kita makan jauh lebih besar daripada yang keluar di situlah berpotensi terjadi obesitas,” kata Imelda. Menurutnya, berdasarkan hasil riset kesehatan, Indonesia memang mengalami peningkatan prevalensi kelebihan berat badan dan obesitas hingga hampir 30 persen, tidak jauh berbeda dengan angka prevalansi dunia. Riau merupakan salah satu provinsi dengan angka penderita obesitas yang tinggi.

Dijelaskannya pula, untuk mengetahui seseorang menderita obesitas atau  tidak sebaiknya dengan pemeriksaan komposisi tubuh. Pengukuran komposisi tubuh dapat dilakukan dengan menggunakan timbangan komposisi tubuh. Alat ini bekerja untuk menghitung kadar lemak tubuh, kandungan otot, tulang, kadar air hingga usia sel metabolik.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook