Kesamaan Gejala Gangguan Ginjal Akut Anak, Tak Pipis dalam 6 Jam

Kesehatan | Rabu, 19 Oktober 2022 - 15:35 WIB

Kesamaan Gejala Gangguan Ginjal Akut Anak, Tak Pipis dalam 6 Jam
Ilustrasi, gangguan ginjal akut anak. (DOK.JAWAPOS.COM)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 193 anak di Indonesia mengalami penyakit gangguan ginjal akut atau Acute Kidney Injury (AKI) misterius. Rata-rata mereka memiliki riwayat gejala yang sama yakni mengalami gejala gangguan buang air kecil. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta orang tua mewaspadai sejumlah gejalanya.

Rata-rata anak datang ke fasilitas kesehatan karena tak bisa pipis. Menurut Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI dr. Eka Laksmi Hidayati rata-rata mereka tidak pipis lebih dari 6 jam.


“Orang tua harus curiga jika anak tidak pipis lebih dari 6 jam. Ibu lebih tahu lah pasti, terutama jika anak masih memakai popok,” jelas dr Eka kepada wartawan baru-baru ini.

Kesamaan gejala lainnya, apa saja?

Pertama, anak mengalami infeksi batuk pilek, diare, dan muntah. Namun infeksi derajat keparahannya diyakini tidak berat.

“Gejalanya seragam ya. Namun diare dan muntah ini sebetulnya tidak berat ya. Bukan suatu kondisi yang menyebabkan AKI seharusnya. Namun pada kasus ini, anak-anak yang mengalami gejala itu berujung pada gangguan ginjal akut,” ungkap dr Eka.

Kedua, umumnya anak-anak mengalami demam. Dan setelah mengalami gejala itu, selama 3-5 hari kemudian barulah mereka mendadak tak bisa buang air kecil atau sedikit produksi urine-nya.

“Tak bisa buang air kecil. Anak-anak ini hampir semuanya datang dengan tidak buang air kecil, atau air kecilnya sedikit. Harus segera diperiksakan,” kata dr Eka.

Menurutnya, suatu kondisi yang umumnya menyebabkan gangguan ginjal akut biasanya tidak disertai kondisi gangguan tunggal. Umumnya memiliki riwayat disertai gejala penyakit lain sebelumnya.

“Misalnya kurang cairan, diare, dehidrasi, perdarahan hebat karena DBD dalam fase shock. Nah kurang cairan yang masuk ke ginjal maka akan sebabkan AKI. Dan juga karena infeksi berat, bisa mengalami AKI. Tapi kami lihat ini dalam wawancara dengan orang tuanya, anak-anak tidak mengalami episode itu. Tp tiba-tiba mengalami penurunan urine atau jumlah air seninya menurun. Itu langsung saja dibawa ke rumah sakit,” jelasnya.

Sumber: Jawapos.com

Editor: Eka G Putra









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook