PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Bagaimana sebenarnya mengonsumsi garam yang benar? Ada aturan mendasar tentang garam, yaitu semakin sedikit semakin baik. Karena, makanan yang terasa asin akan mematikan saraf perasa. Jika terlalu banyak mengonsumsi garam, akibatnya lidah tak dapat merasakan rasa lain dengan maksimal dari aroma bumbu-bumbu lainnya.
Agar anak menyukai semua jenis makanan terutama sayur, jangan ajari anak mengenal rasa manis dan asin sejak dini. Titik kritis makan anak adalah saat memberikan makan pendamping ASI (MPASI). Pada saat masa kritis itu, sebelum anak berusia 1 tahun, tak perlu menambahkan gula dan garam pada makanannya. Memperkenalkan rasa gula dan garam terlalu dini pada anak bisa membuatnya ‘craving’ (mengidam atau keinginan terus menerus) dengan makanan manis atau asin, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.