Chip ini bisa digunakan untuk mendiagnosa kanker dan juga secara dramatis akan mengurangi biaya yang terasosiasi dengan pengobatan kanker tersebut.
Pasien biasanya secara reguler melakukan pemindaian untuk memeriksa apakah sel kanker dalam tubuh mereka sudah menurun jumlahnya dan biayanya bisa mencapai sekitar $700 sekali melakukan pemindaian.
Tapi dengan Biochip ini ciptaan Dr Warkiani dan timnya ini upaya memonitor jumlah sel kanker didalam darah bisa ditekan dan diperkirakan hanya akan menelan biaya sebesar $50-$100.
Gagasan untuk menciptakan teknologi pencuci sel kanker ini muncul ketika Dr Warkiani dan timnya menjelaskan teknologi ini pada staf di rumah sakit di Singapura.
Salah satu dokter menyarankan bahwa biochip mereka harusnya bisa juga digunakan untuk lebih dari sekedar mendiagnosis level sel kanker.
"Ada dokter, dia berkata
’bisakah Anda memproses darah dalam volume yang sangat besar?". Saya
berkata’ kenapa? ’
"Dia berkata ’Saya dokter bedah tulang belakang, kami memiliki sisa
darah dari ruang operasi dalam jumlah besar, kira-kira 1 -2 liter, tapi kami
tidak bisa menggunakan darah itu lagi ke tubuh pasien karena penuh dengan sel
kanker. "
Selama berlangsungnya operasi, pasien biasanya memerlukan transfusi darah untuk mencegah sel kanker menyebar lebih jauh ke seluruh tubu.
Transfusi ini sering menyebabkan masalah pada sistem imun tubuh dan juga komplikasi lainnya.
Dokter singapura itu menyarankan agar chip yang mereka ciptakan bisa ditingkatkan fungsinya, dimana darah pasien itu sendiri bisa dibersihkan dari sel kanker dan digunakan kembali ke tubuh mereka, melalui proses yang sama seperti cuci daarah pasien ginjal.
Bagi pasien kanker tahap awal, proses cuci darah ini bisa digunakan untuk mengurangi peluang kanker didalam tubuhnya menyebar atau timbul kembali dengan membersihkan darah mengalirkan sel tumor/kanker.
Dr Warkiani memperkirakan dengan pendanaan dan dukungan yang tepat mereka bisa menghadirkan teknologi cuci darah sel kanker ini ke rumah sakit- rumah sakit dalam kurun waktu 2 -3 tahun.
Sejauh ini proposal timnya sudah 6 kali ditolak untuk mendapatkan pendanaan pemerintah selama kurun waktu 2 tahun.
Dr Warkiani mengatakan menurutnya pemerintah perlu lebih memberi kepercayaan pada peneliti-peneliti muda yang memiliki gagasan diluar kebiasaan.
"Jutaan dolar dana telah diinvestasikan untuk penyakit kanker, tapi kita hanya melihat sedikit peningkatan kondisi pasien,"
"Kita harus menemukan jalan baru dan saya yakin ini merupakan cara baru dalam pengelolaan penyakit kanker."
Sumber: AUSTRALIA PLUS
Editor: Amzar